"Maksudmu, dimas?".
"Perayaan itu diadakan secara besar-besaran justru terutama untuk menyambut bergabungnya seseorang muda menjadi kerabat inti Sentana Mangir. Dia bernama Baruklinting", tegas kepala divisi telik sandi Mataram itu.Â
Semua yang hadir di dalam pendopo Ndalem Kalitan itu mendadak tercenung. Tumenggung Kertopati yang sedari tadi menyimak keterangan itu, kemudian turut bertanya.Â
"Siapa sesungguhnya Baruklinting itu, sedemikian pentingkah orang itu bagi Mangir? kakang Ki Pamungkas", ujarnya kemudian.Â
"Saya belum tahu siapa dan seberapa penting orang itu bagi Mangir. Saya dan tim divisi telik sandi akan segera mencari tahu kebenarannya bagaimana, dimas Tumenggung Kertopati". Jawab Ki Pamungkas.Â
"Lalu adakah kemungkinan sebenarnya perayaan itu hanya suatu pengalihan perhatian pada sesuatu yang lebih besar di balik kegiatan itu?", tanya Ki Prastowo, Tumenggung Delanggu.
"Maksud panjenengan bagaimana, Ki Prastowo", tanya Ki Juru Martani kepada Tumenggung Delanggu itu.Â
"Nyuwun pangapunten, Ki. Maksud saya, adakah sebenarnya kegiatan pengumpulan massa lainnya, baik sebelum atau sesudah perayaan itu, terutama kegiatan yang mengarah pada pembentukan suatu kelompok prajurit baru, misalnya", jawab Ki Prastowo.Â
"Mengenai hal itu, saya belum tahu. Dan saya akan segera turun untuk menyelidiki kemungkinan itu, Ki Prastowo", kata pimpinan divisi telik sandi Mataram itu kemudian.Â
"Lalu tindakan kita selanjutnya bagaimana, Ki?", tanya Tumenggung Kertopati.
"Jangan sampai kriwikan dadi grojogan. Mataram harus mencegah segala sesuatu tentang potensi Mangir muncul sebagai keraton baru. Tetapi yang jelas, mereka telah berani nggugah macan turu, mengusik macan tidur. Secara khusus tentang Baruklinting, selidiki lebih jauh siapa dia. Ki Pamungkas lakukan tindakan telik sandi di tempat. Kalau perlu, bawa divisi pasukan khusus, atau bawa pasukan bayaran Mataram dari lereng Selo Merbabu itu. Dan seret Baruklinting ke mari, biar kuhabisi sendiri orang itu, agar tak menjadi selilit batu sandungan bagi Mataram", tandas Ki Juru Martani.