Mohon tunggu...
Apriliana Jumiyati
Apriliana Jumiyati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Sarjana Teknik Sipil - NIM 41124010091 - Fakultas Teknik - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia dengan Pendekatan Robert Klitgaard dan Jack Bologna

22 November 2024   04:47 Diperbarui: 22 November 2024   04:47 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Why: Relevansi Pendekatan di Indonesia (5%)

Indonesia adalah negara dengan kompleksitas budaya, sosial, dan politik yang memengaruhi dinamika korupsi. Beberapa alasan mengapa pendekatan ini sangat relevan meliputi:

1.Struktur Kekuasaan Sentralistik: Sejarah politik Indonesia menunjukkan kecenderungan kekuasaan terpusat, baik pada masa Orde Baru maupun pasca-reformasi. Sentralisasi ini menciptakan monopoli kekuasaan di banyak sektor.

2.Sistem Hukum yang Lemah: Lemahnya penegakan hukum dan sistem pengawasan membuat peluang (opportunity) untuk korupsi semakin besar.

3.Tekanan Sosial dan Ekonomi: Indonesia menghadapi tingkat kesenjangan ekonomi yang tinggi. Pegawai negeri dengan gaji rendah sering kali menghadapi tekanan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

4.Budaya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme): Tradisi yang mengakar sejak lama, terutama dalam sistem birokrasi, membuat rasionalisasi korupsi menjadi lebih mudah diterima oleh pelaku.

How: Penerapan Pendekatan dalam Kasus Korupsi di Indonesia (85%)

1. Pendekatan Robert Klitgaard: Analisis Sistemik Penyebab Korupsi

a. Monopoli (M)

Monopoli terjadi ketika kekuasaan atau akses terhadap sumber daya dikuasai oleh segelintir pihak tanpa adanya mekanisme persaingan yang sehat. Contoh di Indonesia:

*Proyek Infrastruktur: Dalam proyek besar seperti pembangunan jalan tol atau bendungan, sering kali hanya beberapa kontraktor besar yang memiliki akses untuk mendapatkan proyek tersebut. Hal ini menciptakan monopoli yang rawan korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun