Mohon tunggu...
apip budiantoSimamora
apip budiantoSimamora Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya seorang mahasiswa semester 5 yang memiliki kerinduan untuk berbagi cerita kehidupan dan gaya hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hambatan dan Tantangan dalam Upaya Berokumene

29 November 2019   22:10 Diperbarui: 29 November 2019   22:28 3495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

istilah oikumene berasal dari kata  Yunani "oikos", yang artinya rumah atau dunia; dan  kata "manein" , yang berarti  to live in, tinggal di dalam. Jadi Oikumene berarti: Rumah atau Dunia yang didiami bersama. Siapa yang mendiami dunia ini,  tentu tidak hanya orang  Kristen, tetapi juga orang-orang dari bermacam agama, suku, bangsa, bahkan seluruh ciptaan lainnya, seperti: tumbuhan-tumbuhan, binatang dan benda-benda yang ada di sekitar kita, sungai, gunung, laut, dsb. Karena itu Gerakan Oikumene memiliki makna yang luas, yaitu menunjuk kepada "sebuah gerakan untuk menjadikan dunia kita ini menjadi tempat hunian bersama",

 

 

Salah satu contoh Hambatan yaitu Umumnya kesatuan gereja terhalang oleh watak manusia yang tidak mau melepaskan dan mencurigai sesuatu yang asing hal ini terlihat, dari semakin kaburnya kepastian-kepastian yang telah ditetapak pada awal Gerakan oikumene sehingga banyak Gereja-gereja yang memandang sebelah mata terhadap aliran baru

 

 

Bersikap Kritis dalam Gereja itu perlu karena kita pasti akan mendapat tantangan, tantangan tersebut adalah tantangan internal dan tantangan eksternal.

 

  • Tantangan internal seperti Marturia,Koinonia,Kesombongan Mengasihi dan Pengajaran Sedangkan tantangan eksternal yaitu Materialisme, gaya hidup cepat, aliran sesat, tawuran, penganiayaan.
  • Salah satu contoh usah okumene yaitu: Gereja reformed  dan  non  reformed perlu  membuka ruang  diskusi  yang  terbuka  dan  dewasa  dalam membicarakan paradigma misi  masing-masing. Dengan forum  diskusi seperti ini  akan  meminimalisir  semangat  saling  menghakimi,  merasa  paling  benar,  merasa  paling  missioner.  Dan  sangat  mungkin  akan  terjadi semangat  saling  koreksi dari  masing-masing  kelompok. Jika suasana  dan  semangat  saling  mengenal  dan  memahami  terwujud, maka sangat  mudah  merealisasikan kerjasama  dalam  bermisi.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun