Besok ada mata pelajaran olahraga. Karena seragam murid belum selesai, kita disuruh untuk pakai seragam olahraga SD dulu. Malam harinya, Pratama menghubungiku lagi lewat chat WA, padahal informasi tentang hari esok sudah ditulis di papan tulis dengan jelas dan sudah dikirim ke grup kelas juga. Perasaan ge-er ku semakin menjadi-jadi, namun aku tetap positif thinking.
   Keesokan harinya kami berkumpul di lapangan untuk olahraga, guru kami ada kesibukan lain, jadi kami disuruh baris duluan sambil menunggu dia selesai dengan urusannya. Kebetulan sekali aku duduk disamping Pratama. Dia tidak memanggilku Laura sekarang, tapi bear. Apa maksudnya coba?
"Hi bear."
"....."
"WOYYY LAURA!!!"
"IH APASIH?!"
"Dipanggil kok pura-pura budek."
"Emang lu ada manggil ya?"
"Barusan gua bilang bear."
"Nama gua kan Laura, bukan bear. Wajar dong gua ga nyaut. Lagian ngapain sih ubah-ubah nama orang sembarangan?"
"Kan lucu bear, pipi lu tembem kayak boneka teddy bear adik gua."