Hari ini, hari diumumkannya diterima atau tidak dari kampus yang aku daftar. Disini, di ruang tamu terdapat ayah dan bunda yang mendampingiku. Dengan perasaan tak tenang ku buka hasil dari pengumumannya, dan ya aku diterima. Dengan perasaaan senang, sedih, terharu, semuanya menjadi satu. Ku peluk ayah dan bunda yang ikut menangis melihatku berhasil.
"Ayah, bunda, aku berhasil." Ucapku
"Alhamdulillah, dek." Ucap ayah dan bunda
Dihari ini, dirumah, ruang tamu menjadi saksi dari segala usaha ayah, bunda, dan aku. Semua terasa mimpi yang sangat kunantikan.
Malam ini, kita bertiga berkumpul di halaman rumah sambil menatap langit dan bintang. Bintang yang berkilau, menerangi isi bumi, ayah, bunda, kalian bagaikan bintang  yang menerangi hidupku dengan kasih sayang kalian untuk membuat diriku jadi anak yang bahagia di seluruh dunia. Ayah, dari kecil kau wujudkan mimpi yang terindah di setiap malam agar aku tersenyum terjaga dari tidurku, dan bunda, yang selalu ada saat ku hancur, selalu ku di sayang olehmu, apa lagi saat ku jadi juara kau menjadi garda terdepan yang bangga terhadapku.
"Ayah, bunda, terimakasih ya sudah bertahan melihatku berhasil sampai sekarang." Ucapku memeluk ayah dan bunda
"Nak, bunda dan ayah masih ada disini sampai nanti, jangan lupa ayah dan bunda selalu mendukungmu. Saat duniamu terasa hancur, datanglah kesini, nak. Jalan pulang rumah kita masih sama."
Ayah, Bunda, terimakasih ya, sudah melihat ku berjuang sampai akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H