Wawancara kedua berlangsung di Grand Asia Hotel Makassar pada tanggal 18 Oktober 2024 disela kegiatan kepala sekolah, dihadiri oleh Calon Guru Penggerak (CGP) dan Bapak ILYAS, S.Pd., MM.Pd., Kepala Sekolah UPTD SD Negeri 88 Parepare. Dalam suasana yang profesional dan hangat, Bapak Ilyas berbagi wawasan dan pengalaman terkait pengambilan keputusan etika dalam lingkungan sekolah. Diskusi tersebut tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga mencerminkan  nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi dalam pendidikan, menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan siswa dan kolaborasi di antara rekan sejawat.
Â
1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Jawaban: Identifikasi Kasus Dilema Etika atau Bujukan Moral
Bapak Ilyas memulai dengan observasi dan pengecekan informasi dari sumber terkait untuk mengidentifikasi permasalahan. Jika terdapat tindakan salah, dilakukan cross-check dan tindak lanjut. Dalam kasus di mana kedua pilihan benar, keputusan akan dimusyawarahkan bersama tim.
Â
2. Â Â Selama ini, bagaimana Anda menjalankan keputusan pengambilan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Jawaban: Pengambilan Keputusan dalam Kasus dengan Dua Kepentingan yang Sama-sama Benar
Untuk kasus dengan dua nilai kebajikan yang bertentangan, Bapak Ilyas mengutamakan diskusi dengan dewan guru untuk mencapai kesepakatan yang adil dan bijaksana.
Â
3. Â Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
Jawaban: Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Langkah pertama adalah mengevaluasi permasalahan dengan mengidentifikasi pihak yang terlibat. Jika berkaitan dengan sekolah, diskusi diadakan dengan dewan guru. Namun, jika keputusan bersifat personal, beliau mempertimbangkan secara mandiri berdasarkan aturan yang berlaku dan dampaknya.
Â