Mohon tunggu...
ANUGRAH ANUGRAH
ANUGRAH ANUGRAH Mohon Tunggu... Guru - GURU SD

SAYA ADALAH GURU SD DI SULAWSI SELATAN YANG MENDAPATKAN TUGAS SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI 57 PAREPARE

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demontrasi Kontektual Modul 3.1-ANUGRAH-2024-PGP

18 Oktober 2024   14:08 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:09 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Jawaban: Mengidentifikasi Kasus Dilema Etika atau Bujukan Moral: Dilema etika terjadi ketika ada dua prinsip atau nilai moral yang sama-sama benar namun saling bertentangan, misalnya antara kebenaran (mengungkap fakta) dan kesetiaan (melindungi rahasia). Dalam kasus bujukan moral, saya mengidentifikasi apakah ada tekanan dari luar untuk bertindak tidak sesuai prinsip moral yang seharusnya diikuti. Saya menggunakan prinsip deontologi (kewajiban) dan konsekuensialisme (hasil) untuk menilai dilema ini. Deontologi berfokus pada kewajiban moral, sementara konsekuensialisme mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan tersebut.

 

2.    Selama ini, bagaimana Anda menjalankan keputusan pengambilan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Jawaban: Pengambilan Keputusan untuk Kasus dengan Dua Kepentingan yang Sama-sama Benar: Dalam menghadapi dilema di mana kedua kepentingan mengandung kebenaran, saya menggunakan empat paradigma etika:

* Kebenaran vs Kesetiaan: Apakah lebih penting mengungkap kebenaran atau menjaga kesetiaan kepada pihak tertentu?

* Individu vs Komunitas: Apakah kepentingan pribadi lebih penting dibandingkan kepentingan bersama?

* Jangka Pendek vs Jangka Panjang: Apakah keputusan akan lebih bermanfaat dalam waktu dekat atau di masa depan?

* Keadilan vs Belas Kasih: Apakah adil jika kita lebih mementingkan belas kasih kepada individu atau memberlakukan aturan secara tegas? Saya selalu mempertimbangkan solusi yang paling berimbang, seringkali dengan mendiskusikan masalah dengan pemangku kepentingan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun