1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
2. Â Selama ini, bagaimana Anda menjalankan keputusan pengambilan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
3. Â Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
4. Â Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus- kasus dilema etika?
5. Â Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
6. Â Apakah Anda memiliki tatakala atau jadwal tertentu dalam penyelesaian kasus etika etika dilema, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
7. Â Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
8. Â Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
Â
E. RINCIAN KEGIATAN WAWANCARA
1. Wawancara 1 : Teknik Self-Interview
Wawancara pertama dilakukan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) di lingkungan kerjanya, yaitu di UPTD SD Negeri 57 Parepare, di mana saya berperan ganda sebagai kepala sekolah sekaligus peserta program. Dalam kesempatan ini, saya melaksanakan pengisian instrumen secara tertulis yang berfokus pada mekanisme pengambilan keputusan yang telah saya terapkan selama ini. Untuk memperdalam refleksi ini, saya menggunakan teknik self-interview atau wawancara diri, yaitu sebuah metode pengumpulan data yang bertujuan menggali informasi secara jujur dan mendalam, berdasarkan pengalaman pribadi dan analisis diri yang kritis. Kegiatan ini dilaksanakan Senin 14 Oktober 2024.