Mara pulang bersama dengan Janu dan Juga Adisti. Tangannya sibuk menggenggam Hadiah yang entah dari siapa. Sampai akhirnya ia sampai di tempat yang sedikit tak asing, karena beberapa kali Mara sempat ke Rumah Janu, untuk mampir sebentar, menemani mantan kekasihnya itu, Saga, melakukan pekerjaannya, melukis.
Mara langsung di sambut oleh mama mertuanya, bunda Saga dan langsung di bantunya masuk ke dalam kamar.
Setelah bebersih, Mara siap untuk membuka kado, di temani dengan sahabatnya itu. Tetapi sehabis kado yang pertama, Adisti harus pulang, dan lagi juga kado selanjutnya adalah urusan Mara dan Juga suaminya, Janu.
"ayo di buka, aku penasaran deh," ucap Adisti kegirangan sembari tangannya mengambil paperbag kecil berwarna pink pastel itu.
Mara membukanya, melihat isi dari paperbag kecil itu, ternyata itu smartwatch berwarna rose. Dan ada sepucuk surat di dalamnya.
"Eh ada suratnya"
"buka, baca Mar"
Mara mengeluarkan surat itu dari amplop kertas cokelat, dan membukanya dengan sangat hati-hati. Di belakang surat itu ada gambar yang sudah terukir oleh pensil hitam, lalu ketika di balik, tulisnya hampir memenuhi satu kertas. Tulisan sambung dan rapi, Mara tahu itu dari siapa. Itu dari pujaan hatinya, Saga yang kini sudah menjadi mantan kekasihnya.
Mara mulai membacanya dengan suara, agar Adisti juga mendengarnya.
Â
Halo kecil, selamat ulang tahun ya. Untuk hadiah terakhir, saya beri yang simpel saja ya. Nanti lukisan kelincinya menyusul saja, ya. Kecil, Terima kasih untuk 2 tahunnya ya, saya sangat senang bisa mengenalmu, dan masuk ke dalam ke kehidupanmu. Terima kasih sudah menjadi pelangi di saat hidup saya tak ada warna sama sekali. Terima kasih atas kasih yang selalu kamu kasih ke saya. Saya sangat bersyukur bisa mengenalmu, bahkan bukan hanya mengenal saja. Saya sangat berterima Kasih juga kepada Tuhan, sudah mau mempertemukan saya yang tak tahu arti kasih ini, dengan kamu yang selalu penuh kasih. 2 tahun memang sebentar, tetapi untuk saya yang di pertemukan olehmu, itu sudah lebih dari cukup. Tidak apa-apa kalau akhirnya memang kita tak bersama, ya kan kecil? Kecil, saya mohon sekali, tolong bahagia ya, walaupun akhirnya tak dengan saya, tetapi kamu harus Bahagia. Tolong jangan bersedih. Kamu juga tahu kan kalau Mas Janu juga orang baik, beliau sama seperti saya, jadi tak apa ya?? Tetapi kalau Mas Janu main tangan, tolong langsung bilang ke bunda ya. Bunda selalu mau mendengarkanmu, karena beliau juga sangat menyayangimu. Bahkan jika kamu ingin istana, akan beliau usahakan untuk mantu kesayangannya. Oh iya, kalau nanti kita berpapasan, tak apa untuk tak saling sapa atau seperti orang asing. Saya sangat tidak keberatan, atau kalau kamu mau marah dan benci saya juga tak apa Kecil. Oke kecil? Please be happy, Mara Amanda Wijaya. I love you to the moon and back, kecil, yang belakang namanya tak bisa ku tambahkan kata kepunyaan karena bukan lagi milikku.Â