Chen Ru tampak sedih melihat cincin ditangannya, namun Old Man mengatakan padannya bahwa kematian hanyalah siklus yang tidak patut disesali.
Setelah termenung beberapa saat, ia mulai berjalan menuju rak buku. Terdapat ratusan kitab milik Old Man, mulai dari kitab alkemis, kultivasi, penempaan, hingga panduan berbagai harta karun. Chen Ru sudah menghafal semuanya, namun masih banyak kebingungan dalam hatinya.
Setelah membaca sampai malam dia merasa bosan, lalu berjalan keluar dari pondok, dan menemui Old Man yang sedang berbaring malas, dengan mata terpejam diatas bebatuan di pinggir sungai Shui.
"Kakek, apakah kamu masih punya buku untuk kubaca? Maksudku buku cerita jaman dulu tentang pertualangan para pahlawan, jangan buku yang membosankan itu lagi."
Old Man membuka matanya dan tertawa.
"Hahaha.. Nak, kamu belum tahu arti betapa pentingnya buku-buku kultivasi yang kuberikan. Ingat saja isinya, kelak kamu akan membutuhkannya."
Chen Ru tampak murung dan hanya bisa pasrah. Old Man masuk kedalam pondok, lalu dengan lambaian tangannya semua buku dalam pondok menghilang dan digantikan oleh buku-buku yang baru.
Sudah hampir lima kali Old Man melakukan ini, dan terkadang ia masih takjub dengan kemampuan Chen Ru untuk mengingat segala hal yang ia baca.
"Di sini semua buku adalah pilihan kakek. Semuanya sangat berharga. Karena itu kamu harus menghafal semuanya!"
Setelah Chen Ru melihat deretan buku-buku baru itu, dia sangat bahagia. Namun hanya beberapa detik setelah melihat judul dari ratusan buku ini, ekspresinya berubah cemberut.
"Kek, kenapa semuanya buku tentang kultivasi?"