Mohon tunggu...
Khairul
Khairul Mohon Tunggu... Freelancer - Reading, Literation, and Creation

Jika saint tidak dapat membuat kita abadi, maka menulis lah jika ingin abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Old Man

21 Agustus 2023   05:02 Diperbarui: 21 Agustus 2023   06:32 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fizzo.org/

Mengetahui cerita ini, Chen Ru kecil tampak sedih dengan kematian kedua orang tuanya pada saat itu, namun Old Man menghiburnya.

Setelah mendengarkan apa yang dikatakan Chen Ru, Old Man menghela nafas.

"Kakek bukan milik dunia ini dan akan kembali."

Chen Ru tercengang "Ap... Ap... Apa maksud kakek?"

Old Man tersenyum dan berkata.

"Ketika kamu memiliki kekuatan dan kebijaksanaan, kelak kamu akan tahu. Ingatlah ajaran kakek."

"Ya kek," Chen Ru mengangguk dan menjawab penuh tekad.

"Hahahaha baik... baik... kamu cucu yang berbakti."

Old Man tertawa terbahak-bahak melihat tekad Chen Ru, kemudian mengakhiri sesi ajarannya hari ini.

Chen Ru kembali ke pondok kecil. Di samping pondok itu, terdapat sungai terpanjang yaitu sungai Shui, tempat Chen Ru dihanyutkan oleh ibunya. Tak ada seorangpun yang tahu ujung dari sungai itu. Pernah terdengar bahwa akhir dari sungai Shui adalah lautan tak terbatas.

Chen Ru tampak termenung di depan sebuah kotak sebesar 50 centimeter. Selain berbagai catatan, terdapat sebuah cincin yang merupakan tanda identitas raja dari kerajaan Chen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun