6. Makan Mie Dapat Menyebabkan Usus Lambung.
 Mie instan menjadi makanan favorit  banyak orang, terutama generasi muda.
Mie instan sangat praktis dan mudah dalam penyajiannya. Cukup rebus air, masak  mie dan tambahkan bumbu.
 Mie instan yang lezat dapat disantap dalam waktu 3 menit. Namun, terdapat mitos yang tersebar luas bahwa sering makan mie instan  dapat merusak usus dan lambung.
 Apakah mitos ini benar? Faktanya, klaim  mie instan menyebabkan kerusakan usus dan lambung belum terbukti secara ilmiah. Faktanya, beberapa penelitian  menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi mie instan  dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
 Namun efek tersebut lebih mungkin disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan tidak seimbang, bukan hanya mie instan saja. Mie instan umumnya aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Masalahnya, hampir setiap hari banyak orang yang mengonsumsi mie instan  dalam jumlah berlebihan.
 Pola makan seperti ini tentu kurang baik karena kekurangan nutrisi yang seharusnya Anda peroleh dari makanan lain. Selain itu, jika Anda mengonsumsi mie instan "kering" yang tidak mengandung nabati atau protein hewani, Anda juga berisiko kekurangan serat dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Â
Oleh karena itu, agar aman dikonsumsi, sebaiknya tidak menjadikan mie instan sebagai makanan pokok. Batasi juga asupan Anda menjadi 1-2 bungkus per hari. Daripada mengonsumsi mie instan  setiap hari, akan lebih efektif jika Anda menggantinya dengan makanan bergizi lainnya.
Saat menyajikan mie instan, pertimbangkan untuk menambahkan sayuran, telur, ayam, atau makanan laut agar santapan lebih seimbang.
Jika Anda memiliki pola makan yang teratur dan seimbang, Â mie instan sebenarnya aman dikonsumsi tanpa risiko merusak usus atau lambung.
 Jadi meskipun benar bahwa makan terlalu banyak mie instan  dapat menimbulkan efek negatif, efek tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, bukan karena mie instan itu sendiri.
Mie instan sebenarnya baik untuk usus dan lambung Anda, asalkan Anda mengonsumsinya dengan hati-hati sebagai camilan.
7. Aturan 5 Detik
Pernahkah Anda melihat seseorang menjatuhkan  makanan, segera mengambilnya, dan memakannya sesuai dengan "aturan 5 detik"?
Sekarang, "aturan 5 detik" adalah takhayul belaka. Dibutuhkan waktu kurang dari 5 detik bagi bakteri untuk berpindah ke makanan yang Anda jatuhkan.
Hal ini terjadi secara instan. Terlebih lagi, kecil kemungkinannya tidak akan ada bakteri di lantai.
 Agar tidak sakit, lebih baik  makanan yang terjatuh dibuang, atau paling tidak dicuci bersih terlebih dahulu. Penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari keracunan makanan.
 8. Makan Coklat Bikin jerawat
Cokelat Menyebabkan Jerawat Kebenaran: Sejumlah penelitian  mengejutkan telah dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara konsumsi coklat dan terjadinya jerawat.Sebagian besar bukti tidak meyakinkan atau  bertentangan, dan  saat ini hanya ada sedikit bukti  bahwa permen batangan mempunyai efek pada kulit.
Kebanyakan dokter setuju bahwa hal ini bergantung pada individu. Jika Anda rentan berjerawat, coba batasi asupan coklat untuk melihat apakah  itu membantu, dan pilihlah coklat hitam dibandingkan coklat susu atau coklat putih (karena mengandung lebih sedikit gula). Namun, Anda tidak harus berhenti mengonsumsi coklat sepenuhnya.
 Diet untuk kulit yang baik hanyalah diet  seimbang dan sehat. Yang tak kalah penting untuk kesehatan kulit adalah lemak sehat dari ikan berlemak, alpukat, dan kacang-kacangan, vitamin C, yang membangun kolagen, dan antioksidan lain dari buah dan sayuran yang Anda konsumsi setiap hari.
9. Langsung Berenang Abis Makan Timbulkan Keram