Â
Kekerasan terhadap anak merupakan salah satu bagian kasus yang paling dominan dan banyak dijumpai dimanapun, kapanpun dan disetiap tempat suatu negara. Hal ini menjadi sangat ironis, mengingat anak yang notabenenya butuh bimbingan serta pendidikan yang penuh akan cinta kasih sayang malah mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang dewasa.
Â
Perlakuan buruk pada anak merupakan masalah kompleks mempunyai spektrum klinis yang bervariasi. Tenaga medis sebagai tangan terdepan dalam menghadapi kasus perlakuan buruk sebaiknya memiliki keterampilan dalam deteksi dini, melakukan pertolongan gawat darurat, intervensi psikososial terhadap korban dan keluarganya, serta melakukan rujukan medik spesialistik dan psikososial. Peran dokter anak dalam penanganan kasus perlakuan salah dan penelantaran anak meliputi aspek medis dan aspek medicolegal. Tenaga kesehatan mempunyai akses dengan lembaga multi disiplin yang bergerak pada bidang perlindungan anak.
Â
Dampak Perlakuan Buruk Orang Tua Terhadap Perkembangan Fisik dan Psikis Anak
Teori neglect dan abuse, mengemukakan bahwa perlakuan penganiayaan (abuse) dan penelantaran (neglect) pada anak dan remaja tidak dapat dianggap ringan, perlu perhatian serius karena akan mengakibatkan efek negatif dalam jangka panjang. Beberapa dampak umum dari kekerasan terhadap anak dapat mengembangkan berbagai gangguan mental saat dewasa nanti.
Â
Rentan terhadap depresi dan menunjukkan gejala traumatis, hingga akhirnya beresiko tinggi menjadi pelaku kekerasan. Dan juga dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak, perkembangan kecerdasan, bahkan resiko menimbulkan masalah perilaku di masa yang akan datang. Selain itu, dapat menimbulkan masalah pada perkembangan kognitif atau emosional yang serius serta ketidakmampuan memecahkan masalah (coping) secara efektif.
Â
Pada anak usia pra sekolah, maka perlakuan tindak kekerasan secara signifikan dampaknya dapat menghambat perkembangan emosi, dibandingkan anak yang tidak diperlakukan buruk. Anak pada usia ini yang ditelantarkan akan menunjukkan kesulitan keterampilan mengatasi dan mengatur (control) emosi dan mengalami kebingungan atas reaksi emosional dari orang lain. Kondisi anak yang mengalami tindakan ini dari orang terdekat, dapat memunculkan berbagai bentuk perilaku dan anak telah menginternalisasi perlakuan tersebut.