Prinsip kerja sama memili beberapa maksim, berikut maksim-maksim pada prinsip- prinsip kerja sama.
1)Maksim Kuantitas (The maxim of quantity)
Maksim kuantitas adalah maksim yang mengharapkan seorang penutur dapat memberikan kontribusi secukupnya dan seinformatif mungkin. Pada maksim kuantitas penutur tidak boleh memberi informasi berlebihan, karena menunjukan penutur telah melanggar maksim kuantitas (Septiani, 2020:15).Â
Maksim kuantitas juga mengharapkan penutur untuk memberikan kontribusi yang cukup dan seinformatif mungkin. Apabila menerapkan jumlah yang maksimal, maka pembicara diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup dan berguna kepada pembicara tanpa memberikan informasi yang berlebihan atau tidak perlu. Ucapan yang tidak
memberikan informasi yang dibutuhkan lawan bicaranya dapat dianggap melanggar prinsip kuantitas maksimal. Di sisi lain, terlalu banyak informasi atau terlalu banyak informasi juga dianggap melanggar prinsip ini.
Contoh penerapannya pada novel Larung Karya Ayu Utami :
1."Aku melihat ke luar jendela. Kita sudah sampai? tanyaku singkat." (Larung, 2021:45).
Dalam kutipan ini, karakter memberikan informasi yang cukup ketika menjawab pertanyaan. Pertanyaan "Kita sudah sampai?" singkat dan langsung ke pokok permasalahan. Informasi yang diberikan cukup untuk menjawab pertanyaan tanpa menambahkan informasi yang tidak perlu.
2."Ya, ya... aku menjenguk simbah di sini?" (Larung, halaman 5).
Dalam kutipan ini, Larung memberikan informasi yang cukup untuk memperjelaskan bahwa dia sedang menjenguk simbahnya yang sedang sakit, kalimatnya singkat dan langsung ke pokok permasalahan dan informasinya cukup.
3."Manusia tidak terdiri dari satu," kataku.