Mohon tunggu...
Angga Hervianto
Angga Hervianto Mohon Tunggu... Auditor - half auditor half .....

......

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Etika

13 April 2020   17:20 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:13 9078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kewajiban moral yang mewajibkan kita bertindak tanpa syarat apa pun. Atau disebut dengan "Kewajiban Tidak Bersyarat" dan "bertindaklah secara moral". Contohnya adalah perintah "jangan mencuri". Perintah ini mengikat semua orang karenanya bersifat universal.

Dalam gagasannya Kant, membagi dua formula untuk Categorical imperatives, yaitu:

(1) The First Formula of the Categorical Imperative yaitu "Act so that you can will the maxim of your action to become a universal law"

Dalam formula pertama, Kant berpendapat "Bertindaklah agar Anda dapat memaksimalkan tindakan Anda untuk menjadi hukum universal atau diterima umum". Suatu tindakan yang dilakukan bisa dikaterogikan sesuai dengan etika ketika berlaku umum. Oleh karena itu buatlah suatu tindakan anda agar berlaku umum agar dapat dikatakan beretika, tanpa melihat hasil dari perbuatan anda.

(2) The Second Formula of the Categorical Imperative yaitu "Act so as never to treat another rational being merely as a means"

Dalam formula kedua, Kant berpendapat "Bertindak agar tidak pernah memperlakukan orang lain hanya sebagai sarana/alat". Formula kedua tersebut mengandung arti setiap orang secara moral setara dan harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, hak setiap orang harus dihormati, dan tidak dibenarkan untuk menggunakan atau mengeksploitasi seseorang untuk membuat masyarakat lebih baik.

Sebagai contoh adalah Perusahaan tidak boleh menyesatkan pelanggan dengan iklan palsu untuk menghasilkan penjualan dan meningkatkan laba.

Namun, ada beberapa kritik dari Kritik bagi Deontologi oleh Utilitarian:

Pertama,  mengapa seseorang harus melakukan tugasnya jika itu tidak akan mengarah pada kebahagiaan? Pertanyaan tersebut muncul karena untuk apa kita melakukan tugas, namun belum tentu dengan hasil yang membahagiakan kita.

Kedua, Solusi ketika ada Konflik. Cepat atau lambat, para utilitarian menyimpulkan, para deontologis harus memprioritaskan pertimbangan konsekuensi yang akan terjadi. Contohnya adalah Anda telah berjanji kepada teman Anda bahwa ketika dia mengunjungi anda, Anda akan menemuinya dan berbincang-bincang. Anda juga berjanji kepada putra Anda bahwa Anda akan membawanya ke pertandingan bola pada hari Rabu. Tiba-tiba teman Anda menelepon Selasa malam dan mengatakan ia akan berada mengunjungi anda besok dan waktunya bersamaan dengan pertandingan bola. Bagaimana Anda memutuskan tugas mana yang harus dipenuhi?  Anda akan memutuskan berdasarkan pertimbangan prioritas atas konsekuensi masing-masing dan akan menggunakan pendekatan yang sama dengan Utilitarian untuk menyelesaikan dilema tersebut.

Ketiga, Penyataan " Tidak menggunakan orang lain sebagai sarana"  tidak sepenuhnya tepat. Misalnya adalah siswa menggunakan guru dan guru menggunakan siswa dalam proses belajar mengajar. Contoh lainnya adalah dapatkah karyawan disebut dieksploitasi jika karyawan menandatangani kontrak yang menyatakan bahwa ia akan melakukan layanan atau suatu pekerjaan tertentu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun