Mohon tunggu...
Angga Hervianto
Angga Hervianto Mohon Tunggu... Auditor - half auditor half .....

......

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Etika

13 April 2020   17:20 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:13 9078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori Utilitarianism merupakan teori yang menjelaskan bahwa hasil berupa kebaikan yang banyak adalah yang lebih baik (Greatest Goods for Greatest Number). Dengan kata lain, tidak masalah mengorbankan sedikit orang untuk medapatkan manfaat yang banyak.

Pendukung teori Utilitarianism dikenal dengan Utilitarian. Ada dua versi Utilitarian, yaitu Soft Utilitarian dan Hard Utilitarian. Perbedaan antara keduanya terletak pada pertimbangan hasil dalam memutuskan suatu dilema. Soft Utilitarian dalam memecahkan suatu dilema/konflik hanya mendasarkan hasil yang akan didapatkan merupakan kebahagiaan yang lebih besar dari sebelumnya. Sedangkan Hard Utiliatarian harus memberikan manfaat untuk semua orang lebih besar dari perilaku apapun. Dicontohkan pada tabel berikut.

dokpri
dokpri
Dalam tabel diatas, bisa saja Soft Utilitarian memilih Perilaku A, B, C, dan D, yang penting perilaku tersebut memberikan manfaat dari sebelumnya. Sedangkan Hard Utilitarian harus memilih perilaku C, dimana perilaku C memberikan manfaar lebih besar dari perilaku apapun.

Prosedur yang dilakukan Utilitarian untuk membenarkan atau menolak suatu tindakan adalah dengan menghitung manfaat dan bahaya konsekuensi untuk semua orang yang terkena dampak. Utilitarian hanya akan menerima jika efek bagi banyak orang menghasilkan lebih besar kebahagiaan daripada ketidak bahagiaan. Sehingga dapat disebut Utilitarianism adalah teori etika yang menggunakan pendekatan biaya-manfaat.

Teori Utilitarianism mempunyai beberapa masalah/kritik, diantaranya adalah:

a)  Distribusi Kebahagiaan

Definisi Distribusi kebahagiaan menjadi salah satu masalah pada Teori Utilitarianism dapat dijelaskan dalam ilustrasi berikut.

dokpri
dokpri
Pada ilustrasi diatas jelas bahwa Kondisi I menghasilkan jumlah kebahagiaan terbesar karena hanya didistribusikan kepada 3 orang yang menyukai mobil, namun tidak mendistribusikan ke jumlah terbesar orang yaitu 5 orang. Sedangkan Kondisi II telah mendistibusikan ke jumlah terbesar yaitu 5 orang, namun tidak menciptakan jumlah kebahagiaan terbesar, karena 2 orang (D dan E)  walaupun dibagikan mobil namun tidak mencipkan kebahagiaan.

Sehingga dari penjelasan tersebut, masih terdapat kerancuan terkait distribusi kebahagiaan mana yang harus dipilih.

b)  Memutuskan apa yang dianggap sebagai "yang baik".

Membandingkan yang baik antara apa yang kita butuhkan dengan apa yang kita inginkan. Apa yang anda sukai tidak selalu baik untuk Anda, dan/atau apa yang memuaskan Anda juga tidak selalu baik untuk Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun