Pada tahun terakhirnya di universitas, Laras mendapatkan kesempatan untuk berbicara di sebuah seminar tentang pendidikan.Â
Dia berbagi pengalamannya sebagai anak dari keluarga broken home dan bagaimana dia mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapinya.Â
Pidatonya menyentuh hati banyak orang dan menginspirasi mereka yang berada dalam situasi serupa.
Laras akhirnya lulus dengan predikat cumlaude dan mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Dengan pendapatan yang stabil, dia bisa membantu ibunya dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka berdua.Â
Hubungan Laras dengan ibunya juga semakin membaik. Mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan berbagi cerita tentang masa lalu serta harapan untuk masa depan.
Masa lalu Laras penuh dengan kesedihan dan rasa sakit, dia berhasil bangkit dan menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.
Dia menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari kemampuan untuk bangkit setelah jatuh dan terus berjuang meski dalam badai kesendirian.
Dalam hidup ini, Laras belajar bahwa keluarga bukan hanya tentang darah dan hubungan biologis, tetapi juga tentang cinta, dukungan, dan keberanian untuk saling berdiri di sisi satu sama lain, tidak peduli seberapa berat badai yang harus dihadapi.Â
Bermodal hati yang kuat dan penuh kasih, Laras melangkah maju menuju masa depan yang cerah, meninggalkan bayangan kelam masa lalunya di belakang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H