Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ayah, Mengapa Keluarga Kita Begini

13 Juni 2024   13:30 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:33 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun terakhirnya di universitas, Laras mendapatkan kesempatan untuk berbicara di sebuah seminar tentang pendidikan. 

Dia berbagi pengalamannya sebagai anak dari keluarga broken home dan bagaimana dia mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapinya. 

Pidatonya menyentuh hati banyak orang dan menginspirasi mereka yang berada dalam situasi serupa.

Laras akhirnya lulus dengan predikat cumlaude dan mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Dengan pendapatan yang stabil, dia bisa membantu ibunya dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka berdua. 

Hubungan Laras dengan ibunya juga semakin membaik. Mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan berbagi cerita tentang masa lalu serta harapan untuk masa depan.

Masa lalu Laras penuh dengan kesedihan dan rasa sakit, dia berhasil bangkit dan menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.

Dia menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari kemampuan untuk bangkit setelah jatuh dan terus berjuang meski dalam badai kesendirian.

Dalam hidup ini, Laras belajar bahwa keluarga bukan hanya tentang darah dan hubungan biologis, tetapi juga tentang cinta, dukungan, dan keberanian untuk saling berdiri di sisi satu sama lain, tidak peduli seberapa berat badai yang harus dihadapi. 

Bermodal hati yang kuat dan penuh kasih, Laras melangkah maju menuju masa depan yang cerah, meninggalkan bayangan kelam masa lalunya di belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun