Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

[Cerpen] Cinta KKN, Romansa Palsu dari Mahasiswa

9 Juni 2024   13:43 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:02 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayangan pria dan wanita sebagai pasangan (sumber: my.theasianparent.com)

Desa kecil di lereng Gunung Teduh menjadi saksi bisu romansa cinta mereka, sebuah kenangan yang akan selalu terukir dalam hati mereka.

Diujung tanduk

Setelah KKN berakhir, Satria dan Aluna kembali ke kota dengan perasaan campur aduk. Mereka tahu bahwa kehidupan kampus dan kesibukan masing-masing akan menuntut perhatian mereka, namun perasaan cinta yang mereka temukan di desa itu terlalu kuat untuk diabaikan. 

Mereka berjanji untuk tetap bersama, meski jarak dan waktu bisa menjadi penghalang.

Hari-hari berlalu dengan cepat. Kegiatan kampus yang padat dan tugas-tugas akademik mulai menyita waktu mereka. 

Amir sibuk dengan proyek akhir dan magang, sementara Aluna juga tenggelam dalam berbagai kegiatan organisasi dan penelitian. Meskipun demikian, mereka tetap berusaha untuk menjaga komunikasi, sering bertukar pesan dan menelepon di malam hari.

Seiring berjalannya waktu, kesibukan dan jarak mulai terasa semakin berat. 

“Amir, aku merasa semakin sulit untuk bertemu denganmu. Kita sama-sama sibuk dan jarang punya waktu luang,” ungkap Aluna suatu malam melalui telepon.

Amir menghela napas, merasakan hal yang sama. “Aku tahu, Luna. Aku juga merasakannya. Tapi aku percaya kita bisa melewati ini. Cinta kita cukup kuat, bukan?”

Aluna tersenyum pahit. “Ya, kita harus percaya itu. Aku hanya berharap waktu bisa lebih berpihak pada kita.”

Mereka tetap berusaha menjaga hubungan, kenyataannya semakin sulit untuk bertemu. Pertemuan mereka menjadi semakin jarang, hanya bisa bertemu di akhir pekan atau saat liburan. Setiap kali mereka bertemu, ada perasaan gembira sekaligus sedih karena tahu waktu kebersamaan mereka terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun