Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Ismail the Forgotten Arab [Bagian 23]

19 September 2017   07:17 Diperbarui: 19 September 2017   08:39 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok.pribadi

"Mereka terdiri dari satu regu sniper dan pasukan infantri mereka. Ketika mereka kehilangan pimpinan. Pasukan Australia segera menghajar mereka hanya menyisakan lima orang peleton saja yang lari tunggang langgang. Aku menembak pimpinan mereka serta lima prajurit Australia sehingga mereka berlari terbirit-birit. "

"Aku kira penting sekali.Aku harus mendapatkan nasehat bagaimana dari penyerang sniper. Tadi seorang pasukan kami tewas dan kami sudah kehilangan banyak teman"

Si Abdullah menjadi prihatin.

"Sulit sekali untuk melawan mereka karena mereka pasti sembunyi dan mereka sudah mengantisipasi seluruhnya. Misalnya mereka mau menembak pasti mereka sudah mengetahui siapa saja yang akan bereaksi melihat tembakan mereka. Namun mereka tetap saja manusia kau bisa melihat kelemahan dari berbagai sniper ini"

Aku menggaruk kepala bagaimana aku tahu jika aku tidak melihat tiba-tiba ada orang yang menembakku di dada. Aku pikir ini sesuatu yang impossible. Belum isyu mengenai Gurkha pergi kini ada penembak jitu lagi perang ini semakin diramaikan oleh persenjataan yang sangat canggih dan modern.

"Esad Pasha sudah mendalamkan lubang pertahanan kami. Apakah lubang pertahanan cukup membantu kita dari serangan sniper"

"Ya, itu penting sekali sebab tidak semua pasukan dalam sekutu adalah pasukan khusus dan mudah-mudahan kita yang hadapi adalah pasukan reguler biasa yang bisa kita kalahkan seperti sebelumnya. Asalkan?", kata sniper tersebut mencoba menguji diriku

"Aku tidak tahu, asalkan apa?"

"Tuan harus disiplin dalam berperang sebab kesalahan sedikit sudah akan terlihat fatal sekali. Kita harus menunduk terus kecuali ada perintah yang datang. Asal mereka sabar saya maka semuanya akan terselematakan. Ia meminta komandan peleteon untuk memperkenankan mengenai  perlindungan untuk pasukan. Hal ini untuk agar  mereka dapat bertugas dalam waktu yang ringkas ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun