“Pasti ada apa-apa?”
“Tidak ada apa-apa.”
“Kau sekarang menjadi wanita yang aneh.”
“Tidak, aku normal. Tapi berhati-hatilah, aneh itu seperti flu.”
“Kenapa?”
“Dapat menular.”
Pemakaman
Menjelang malam, kira-kira setengah tujuh. Gadis muda itu tiba di muka rumah Delina. Kakinya yang jenjang terlilit jeans hitam dan pundaknya yang bidang terbungkus jaket biru. Tas ransel nampak penuh di punggungnya dan dipeluknya erat Dion di hatinya.
“Kau yakin tidak pulang rumah?” Tanya kekasihnya.
“Yakin.” Kata gadis muda itu sambil sibuk merapikan mahkotanya yang terusik oleh helm.
“Jangan khawatir. Aku sering menginap disini.” Lanjutnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!