Belakangan baru di ketahui modal dagangannya yang disita petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang, siang itu tak kurang dari Rp.600 Ribu. Menurut ukuran pedagang seperti nenek Saeni, modal dagangannya yang disita tersebut sudah termasuk besar. Hanya itulah modal yang dimilikinya untuk menyambung hidup dari hari ke hari selama bulan Romdhon ini.
Kini modal tersebut lenyap di angkut Pol PP ke pemkot Serang. Ia hanya bisa menatap sayu dan sedih dagangannya di bawa pergi aparat Petugas.
Manalah mungkin Mbah Eni akan mengambil lagi dagangannya yang sudah yang diangkut ke Pemkot Serang. Ia hanyaiah seorang wanita desa yang lugu dan berusia lanjut . ia tak paham cara ngurusin barang sitaan di Pemkot Serang.
Mbah Eni sempat sakit dan Trauma
Setelah dagangannya disita aparat Pol PP, menurut wanita berusia lanjut dari salah satu desa di Tegal jawa Tengah itu, ia sempat sakit dan ketakutan. Ia sempat minum obat. Hingga kini ia masih trauma bila milihat seragam Pol PP.
Mbah Eni terpaksa ambil hutangan dari  Bank keliling
Namun Saeni berpikir, hidup harus terus berlanjut. Untuk melanjutkan usahanya kembali, kini ia tak punya modal lagi. Tiada pilihan Ia terpaksa pinjam uang dari bank keliling. Walau pun Saeni menyadari bunga bank keliling itu mencekik leher. “ apa boleh buat “. Inilah jalan terakhir untuk menyambung hidup.
"Kemarin itu pas disita saya masak habis Rp 600.000. Habis itu saya pinjam Rp 400.000 sama bank keliling. Habis sudah tidak punya apa-apa lagi, sih," kata Saeni.
Persoalan Mbah Eni tidak berhenti di Mbah Eni
Rupanya peristiwa tersebut tidak berhenti sampai kepada nenek Saeni pemilik warung nasi emperan di kota serang itu saja. Kini kisah penyitaan dagangan Mbah Saeni itu beredar dan mendapat perhatian luas dari masyarakat, khususnya pengguna media sosial. Banyak kecaman atas tindakan penertiban itu dan muncul gerakan untuk menyalurkan donasi bagi nenek pemilik warung yang dirazia tersebut.
Dari akun Twitter @dwikaputra atau Dwika Putra, seorang netizen yang menggalang dana untuk Mbah Eni tersebut, jumlah donasi yang terkumpul ditutup pada Minggu (12/6/2016) pukul 12 .00 WIB yaitu tak kurang sebesar Rp. 265 juta.