3. Teori Keseimbangan (Balance Theory): Teori ini dikemukakan oleh Newcomb dan menyatakan bahwa komunikasi kelompok terjadi karena upaya untuk mencapai keseimbangan dalam hubungan antarindividu dalam kelompok. Individu cenderung mencari keseimbangan antara sikap, nilai, dan keyakinan mereka dengan sikap, nilai, dan keyakinan kelompok.
4. Teori Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonance Theory): Teori ini dikemukakan oleh Festinger dan menyatakan bahwa komunikasi kelompok terjadi karena adanya disonansi kognitif, yaitu ketidaksesuaian antara sikap dan tindakan individu. Individu dalam kelompok cenderung mencari konsistensi antara sikap dan tindakan mereka.
5. Teori Spiral of Silence: Teori ini dikemukakan oleh Noelle-Neumann dan menyatakan bahwa komunikasi kelompok terjadi karena adanya tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan pendapat mayoritas dalam kelompok. Individu yang merasa pendapatnya berbeda cenderung merasa terisolasi dan tidak berani menyuarakan pendapatnya.
F. Dampak positif dan negatif Kehadiran Media baru
   Media baru memiliki dampak positif yang signifikan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampak positifnya adalah memudahkan akses informasi. Dengan adanya media baru seperti internet dan media sosial, informasi dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Contohnya, melalui platform media sosial, kita dapat mengikuti berita terkini, membaca artikel, atau menonton video edukatif. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk tetap terinformasi dan mengikuti perkembangan terbaru di berbagai bidang.
  Selain itu, media baru juga memungkinkan terjalinnya komunikasi yang lebih luas dan efisien. Melalui media sosial, kita dapat berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia tanpa terbatas oleh jarak dan waktu. Misalnya, kita dapat berkomunikasi dengan keluarga atau teman yang berada di luar negeri melalui video call atau pesan instan. Hal ini memperluas jaringan sosial kita dan memperkaya hubungan antarmanusia.
  Media baru juga memberikan kesempatan bagi individu untuk menjadi produsen konten. Dengan adanya platform seperti YouTube, blog, atau podcast, siapa pun dapat membuat dan membagikan konten kreatif mereka. Ini memberikan kesempatan bagi orang-orang dengan bakat dan minat khusus untuk mengekspresikan diri, membagikan pengetahuan, atau menginspirasi orang lain.
 Namun, kehadiran media baru juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satu dampak negatifnya adalah penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoax. Dalam era media baru, siapa pun dapat dengan mudah menyebarkan informasi tanpa melalui proses verifikasi yang ketat. Hal ini memungkinkan penyebaran berita palsu atau disinformasi yang dapat mempengaruhi opini dan tindakan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media baru untuk bijak dalam memilah dan memverifikasi informasi sebelum membagikannya.
  Selain itu, media baru juga dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental. Penggunaan media sosial yang berlebihan atau terlalu banyak terpapar konten negatif dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, penggunaan media sosial juga dapat memicu perbandingan sosial dan rendahnya rasa percaya diri karena terus-menerus melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media.
  Dampak negatif lainnya adalah hilangnya privasi. Dalam era media baru, informasi pribadi kita dapat dengan mudah diakses dan digunakan oleh pihak lain tanpa izin. Selain itu, adanya risiko penyalahgunaan data dan serangan siber juga meningkat dengan adanya media baru.
G.Penyebab dan Akibat Perubahan Media Baru