4. Karakteristik Media Baru
  Media baru memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari media tradisional. Berikut adalah beberapa karakteristik media baru:
1. Hipertekstual: Media baru memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi dalam bentuk hiperteks, di mana mereka dapat melompat dari satu teks ke teks lainnya melalui tautan. Contohnya adalah artikel di situs web yang menyediakan tautan ke artikel terkait.
2. Jaringan: Media baru memungkinkan pengguna untuk terhubung dan berinteraksi dengan pengguna lain melalui jaringan online. Contohnya adalah media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi konten, berkomunikasi, dan membentuk komunitas online.
3. Maya/Virtual: Media baru memungkinkan pengguna untuk mengakses dunia maya atau virtual di mana mereka dapat berinteraksi dengan objek dan orang secara virtual. Contohnya adalah permainan online yang memungkinkan pemain untuk berinteraksi dalam dunia virtual.
4. Interaktif: Media baru memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten secara aktif, seperti memberikan komentar, menyukai, atau berbagi konten. Contohnya adalah penggunaan tombol "like" dan "share" di media sosial.
5. Simulasi: Media baru memungkinkan pengguna untuk mengalami simulasi dari dunia nyata melalui teknologi virtual. Contohnya adalah penggunaan teknologi realitas virtual dalam simulasi penerbangan atau permainan video.
E. Teori Komunikasi Kelompok
  Komunikasi kelompok merupakan suatu bidang studi yang penting dalam ilmu komunikasi. Terdapat beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli dalam memahami komunikasi kelompok. Berikut adalah beberapa teori komunikasi kelompok yang dikemukakan oleh para ahli:
1. Teori Ketergantungan (Dependency Theory): Teori ini dikemukakan oleh Heider dan mengatakan bahwa komunikasi kelompok terjadi karena adanya ketergantungan antara anggota kelompok. Individu dalam kelompok saling bergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan kelompok.
2. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory): Teori ini dikemukakan oleh Homans dan menyatakan bahwa komunikasi kelompok terjadi karena adanya pertukaran sosial. Individu dalam kelompok saling memberikan dan menerima imbalan sosial dalam interaksi mereka.