Mohon tunggu...
Ananda Syakira
Ananda Syakira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Suka menulis terkait hal-hal bebas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Pengangguran di Indonesia akibat Covid-19

16 Juli 2024   15:30 Diperbarui: 16 Juli 2024   15:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keadaan Indonesia saat Pandemi COVID-19

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh corona virus. Presiden Joko Widodo mengumumkan seacra resmi kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Pada saat itu ada dua orang yang diumumkan positif COVID-19, dan semenjak itu kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah tiap harinya.

Berdasarkan grafik bisa dilihat bahwa pada awal terjadinya pandemi Covid-19, jumlah kasus terus mengalami kenaikan, dan pada bulan Agustus 2020 terjadi peningkatan yang besar. Menghadapi hal ini, Indonesia mempelajari dengan matang-matang langkah yang harus diambil dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang semakin luas.

Hasilnya adalah kebijakan physical distancing atau menjaga jarak aman antar warga, kemudian disusul dengan modifikasi kebijakan karantina menjadi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dimulai pada 10 April 2020 dan DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menerapkan PSBB. Kemudian disusul dengan provinsi, kabupaten, dan kota yang sekiranya mengalami peningkatan Covid-19 secara signifikan. Walaupun hal ini tidak dilakukan secara serentak dan hanya berkala tetapi dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat tetap terasa se-Indonesia. Sejak diadakannya PSBB ini perekonomian Indonesia langsung terkontraksi. Pada kuartal II-2020 perekonomian terkontraksi hingga minus 5,32% . Hal ini terjadi karena saat PSBB diterapkan, semua aktivitas perekonomian menjadi berhenti. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, "Pertumbuhan negatif ini menggambarkan aktivitas ekonomi baik dari sisi permintaan apakah itu konsumsi, investasi, ekspor bahkan kegiatan pemerintah mengalami penurunan dan dr sisi produksi apakah itu sektor pertanian, perdagangan, manufaktur, transportasi, jasa keuangan, semuanya juga mengalami penurunan yang sangat tajam," jelasnya.

Setelah diterapkannya kebijakan PSBB, pemerintah Indonesia mulai menerapkan kebijakan  kehidupan norma atau yang ramai disebut New Normal dan mulai melonggarkan PSBB. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Secara sederhana, new normal ini hanya melanjutkan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan saat diberlakukannya karantina wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan diberlakukannya new normal, masyarakat mulai melakukan aktivitas di luar rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah diatur oleh pemerintah, yaitu memakai masker bila keluar dari rumah, sering mencuci tangan dengan sabun, dan tetap menjaga jarak serta menghindari kerumunan orang untuk mencegah penularan virus corona. Sejak mewabahnya Covid-19, guna menghindari terjadinya penularan, sebagian besar aktivitas dilakukan melalui daring (online) seperti kegiatan rapat yang selama ini dilaksanakan bersama-sama dalam suatu ruangan, sekarang menggunakan aplikasi Zoom, begitu juga dengan aktivitas belajar mengajar. Tujuan dari new normal ini adalah agar masyarakat tetap produktif dan aman dari penularan Covid-19 di tengah masa pandemi.

Dengan adanya kesulitan yang dihadapi oleh Pemerintah dalam menghadapi pemberlakuan pembatasan sepenuhnya, pemerintah tetap harus membuat roda perekonomian berjalan. Karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2020 sudah menunjukan adanya perlambatan pertumbuhan yang hanya sebesar 2,97% (y-on-y) dibandingkan capaian kuartal I 2019 yang sebesar 5,07%. Selain itu Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 terhadap kuartal sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen (q-to-q). Hal ini membuat pemerintah harus memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang New Normal sedini dan semasif mungkin dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat dalam setiap kegiatan sehari-hari.

Pengangguran di Indonesia Terdampak Covid-19

Table 1. Angka Penduduk Bekerja di Indonesia

*) Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa presentase penduduk bekerja terbesar terjadi pada bulan Februari 2020 yaitu 95,06%, sedangkan nilai presentase penduduk bekerja terendah terjadi pada bulan Agustus 2020 yaitu 92,93%.

Table 2. Angka Pengangguran di Indonesia

*) Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa presentase pengangguran terbesar terjadi pada bulan Agustus 2020 sebesar 7,07%, sedangkan nilai presentase pengangguran terendah terjadi pada bulan Februari 2020 yaitu 4,94%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun