Mohon tunggu...
Khairyatul Amraini
Khairyatul Amraini Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiada Lagi Putus Asa dalam Hidupku

8 November 2023   20:54 Diperbarui: 8 November 2023   21:07 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Eum..." Gumamku. Sebenarnya aku mau menolaknya, tapi aku masih bingung bagaimana cara untuk menolaknya. Entah ada alasan apa aku merasa Kia ini ingin membuatku pergi ke Rumah Tahfidz.

 Kia memaksaku untuk pergi ke Hello Reswah bersamanya. Sebenarnya aku belum memutuskan untuk pergi ke Hello Reswah. Melihat mata Kia yang berbinar, aku tidak bisa menolaknya lagi.

 "Kia silahkan masuk dan duduk di dalam rumah." Ucapku kepada Kia. Aku pergi ke kamar dan membuka pintu lemari. Kuambil rok dan jilbab sorong yang sewarna untuk kupakai pergi.

 Di Hello Reswah kami menikmati pemandangan sawah yang membentang luas. Kia memilih tempat di sebuah pondok kecil yang tinggi dan indah ini. Dari pondok tinggi ini aku melihat pohon-pohon jeruk milik Hello Reswah. Lembah antara dua gunung dapat terlihat dari sini.

 Aku memesan mie original dan minuman choco oreo. Menikmati pemandangan sambil makan mie membuat kesedihanku sedikit berkurang.

 Awal mula aku dan Kia hanya mengobrol ringan. Hingga tiba-tiba Kia menanyakan hal ini kepadaku "Kaela besok kita pergi Tahfidz ya?" Ajaknya dengan mata ketegasan. Saat ini kurasa Kia benar-benar tidak ingin aku menyerah.

 "Eum... Tapi hafalanku masih lemah." Ucapku dengan pelan. Kata-kata juri tersebut membuatku benar-benar putus asa. Mengingat kata-katanya saja membuatku semakin jatuh.

 "Gak papa kok La, kamu kan udah banyak muraja'ah. Lagian lulus dari tes itu hanyalah sebuah keberuntungan. Toh misal nanti kamu tes lagi mana tau kamu lulus." Ucap Kia dengan santai.

 "Gimana kalau akau tetap ga lulus?" Tanyaku suram. Saat ini banyak pikiran negatif tentang tidak lulus tes tahfizh di kepalaku.

 "Gapapa bila ga lulus, toh saat tes nya bisa di ulang tahun selanjutnya." Ujar nya santai. "Sebenarnya yang lulus tes tahfizh hanya Alif" Ucap Kia dengan pelan.

 Aku sedikit terkejut mendengar yang dikatakan Kia. "Eh? Berarti kamu juga ga lulus Kia?" Tanyaku sedikit kaget.
 
"Yaa begitulah." Ucap Kia. "Karena itu ayo dong besok pergi Tahfidz ya!!" Seru Kia kepada ku. Aku hanya sedikit mengangguk ke arah Kia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun