Mohon tunggu...
Khairyatul Amraini
Khairyatul Amraini Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiada Lagi Putus Asa dalam Hidupku

8 November 2023   20:54 Diperbarui: 8 November 2023   21:07 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja saat ini aku tidak fokus muraja'ah. Banyak hal yang terlintas dikepalaku tentang kejadian 5 bulan yang lalu. Mungkin pandangan orang aku terus mengikuti muraja'ah dengan lancar. Tapi aku sadar hanya suara dan mulut yang muraja'ah. Tidak dengan pikiranku yang masih kacau balau.

Kumandangan azan mulai terdengar di telingaku. Berarti ini sudah jam pulang tahfidz. Aku menyalami semua Ustadzah yang ada di Rumah Tahfidz sebelum pulang. Karena jarak rumah ku yang lumayan dekat dengan Rumah Tahfidz. Aku hanya perlu berjalan kurang lebih 200m.

Setibanya di rumah aku langsung mengambil wudhu' dan melaksanakan shalat maghrib di kamar. "Kaela!!"  Terdengar suara seorang wanita yang memanggilku. Suara ini sangat familiar bagiku. Karena ini adalah suara mamaku.

"Ya, apa ma?" Tanyaku sambil berjalan kearah sumber suara. Aku melihat ada makanan-makanan yang telah tersaji di atas meja makan.

"Kaela ayo makan dulu" Ajak mama yang sedang duduk di dekat meja makan dengan papa. Sejujurnya sekarang aku sedang tidak ada selera makan. Aku memutuskan untuk muraja'ah harian dulu.

"Kaela makannya nanti aja maa, Kaela mau muraja'ah dulu" Ucapku sambil mengambil botol berisi air putih. Akupun berjalan kearah tangga diujung ruangan. Tangga ini menuju ke kamar lantai dua. Aku menaikinya dengan cepat.

Di kamar aku membuka pintu dengan lebar. Atap rumahku seperti rooftop sekolah. Yang membuatku bisa untuk duduk-duduk santai di lantai dua.

 Aku melihat langit yang luas bagai tidak ada ujungnya. Ada banyak bingtang yang bertaburan di langit. Aku duduk di atas atap seng rumahku. Rasanya pikiranku tenang sekali saat melihat langit yang penuh bintang.

Aku mengikuti lantunan ayat suci alaqur'an yang kuputar di hp. Telah 5 halaman yang kumuraja'ah. Terpikirlah olehku lagi masalah tes tahfidz kategori 3 juz.

Aku melihat langit penuh bintang yang indah. Langit yang indah itu membuatku mengingat kejadian 5 bulan yang lalu. Tepatnya tanggal 3 Juli 2021. Aku menjalani tes tahfidz kategori 3 juz.

Aku dites oleh lelaki perjaka. Lelaki ini tamatan Licentiate. Karena semua penguji tes tahfidz harus lulusan Licentiate. terdapat pin bertulisan Farel  Pratama, dari sinilah kutahu nama juri ini Ustadz  Farel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun