Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prahara Secangkir Teh Hijau

30 September 2020   22:12 Diperbarui: 30 September 2020   22:20 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun begitu Rasti tidak ingin masalahnya berlarut-larut lebih dari 3 hari. Bukankah sebaik-baik wanita adalah yang mentaati suaminya,selalu menyenangkan  pandangan suami saat suami memandangnya dan bersabar apabila suami menyakiti hatinya? Setelah duduk diam sambil menganalisa peristiwa menjelang senja tadi,Rasti mencoba memberanikan diri mencairkan suasana. Ia tidak ingin Allah murka kepadanya karena melupakan kewajiban terhadap suaminya.

Keluar dari mushola Rasti berniat untuk menemui Roni. Hatinya deg-degan. Sambil mencari-cari kalimat yang tepat untuk menyapa suaminya.

"Bismillahirohmanirrohim...,"bisik Rasti sambil mencari Roni.

Roni yang dari tadi duduk di sofa ruang tengah sepulangnya dari masjid, meskipun diam hatinya terus menelaah permasalahan dalam rumah tangganya. Menurutnya, ia tak sepenuhnya bersalah. Dan akar permasalahan datang dari Rasti. Rasti tidak menyambut kedatangannya sore ini. 

Rasti yang lupa tidak memenuhi hak Roni untuk dibuatkan secangkir teh hijau kesukaannya. Rasti juga lupa menyiapkan camilan pendamping untuk mengganjal perutnya sebelum makan malam.

Meskipun begitu,sebagai suami yang baik Roni tidak ingin masalahnya menjadi panjang dan harus segera diakhiri. Ia ingat betul sabda Nabi Muhammad SAW :

"Sesungguhnya orang-orang mukmin yang lebih sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya,dan mereka yang bersikap halus (menyayangi) kepada keluarganya." (HR.Turmudzi dan Al Hakim dari Aisyah).

Roni sadar betul,bahwa Rasti sebagai isteri adalah cintanya di dunia dan akhirat, setelah cintanya kepada Allah dan bundanya. Tapi Roni juga harus memberikan bimbingan kepada Rasti dari peristiwa hari ini. Agar keluarga mereka menjadi keluarga yang sakinah.

"Assalamu'alaikum, mas,"salam Rasti mengagetkan lamunan Roni.

"Wa'alaikumsalam wa rohmatullahi wa barokatuh!"jawab Roni.

Sedikit kikuk dan malu Rasti mendekat dan duduk di depan Roni. Rasti yang sudah siap dengan kalimat-kalimat yang akan disampaikan kini menjadi bungkam kembali. Ia malu. Wajahnya tertunduk tangannya rapat tertangkup di atas lutut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun