Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

dr. Gin, Teman Kuliahku Dulu

14 Mei 2023   20:31 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:33 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi pertempuran tadi malam adalah pertempuran yang tidak kami harapkan karena upaya persuasif kami dibalas dengan tembakan peluru tajam oleh mereka. Inilah yang membuat komandan regu kami harus menyelesaikannya membalas tembakan mereka,

Pertempuran yang tidak kami harapkan karena semua harus mempertahankan apa yang kami pertahankan dan apa yang mereka "perjuangkan" tink tank tentang sejarah yang tidak bisa berputar lagi dan keputusan angkat senjata para kriminal ini bukan sebagai pengejawantahan untuk mewujudkan "kemerdekaan" sejati namun seakan hanya petualang-petualang senja yang tidak ada kejelasan tujuan dan cita-cita mereka di kemudian kelak.

"Sayap-sayap patah Cendrawasih menjadi saksi

Bahwa semua cinta kepada negeri ini harus lebih utama karena

Cinta kepada negeri dan tanah air adalah sebagaian dari iman kita"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun