Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

dr. Gin, Teman Kuliahku Dulu

14 Mei 2023   20:31 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:33 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa prajurit terluka parah  dan juga ringan sedang aku luka ringan di bahu kananku. Aku terserempet peluru dan alami luka ringan sebagai prajurit namun aku harus tetap menunaikan semua tugasku dengan baik yang harus mendokumentasikan semua kejadian ini aku sebenarnya tidak sanggup melihat pertumpahan darah di antara saudara kami ini namun semua harus ditegakkan demi Negara  tercinta ini.

Aku tidak sengaja bertemu dr, Gin yang bertugas di distrik Orinawa ini kebetulan juga dia adalah teman kuliah dulu waktu di Jogja. Seperti reuni di antara kami dan aku tidak bisa lagi  untuk diam dan saling sapa dengannya, walau aku tahu gurat wajahnya seakan memancarkan beban dari aura wajahnya

"Kakak semua orang di dea harus meregang nyawa karena tidak setuju dengan  kelompok ini" kata Gin kepadaku seorang dokter puskesmas yang asli Papua meratapi dibakarnya beberapa puskesmas di wilayah kerjanya.

Waktu tidak sengaja mempertemukan aku dengannya lagi dulu kami bersama-sama disalah satu perguruan tinggi negeri terkenal di Jogja, walau beda  jurusan kami  dipertemukan dalam wadah Senat mahasiswa kala itu.

Aku baru sadar ketika kami lulus 2011 lalu nampak isu papua merdeka ini masih samar namun tiga belas tahun kemudian menjadi nyata karena dukungan kelompok, orang dan negara yang memasok senjata dan simpati kepada gerakan KKB/OPM ini adalah nyataaaaaaa sampai tahun 2023 ini.

"Mereka lalu pergi kemana?" tanyaku kepadanya

"Beberapa orang pemuda pergi ke kota sebelah dan  beberapa orang ikut gerombolan itu karena tidak ada pilihan lain " katanya sendu

Semua seperti mesin waktu yang tidak berhenti berputarnya karena  Gin dulu waktu kuliah di Jogja aku pernah naksir kepadanya, namun sudahlah aku tidak mau CLBK lagi kepadanya apalagi ini sangat sensitif  dalam medan tugas yang semua orang bisa jadi terjebak atau menjebak lawan dan juga kawan.
'Aku masih merasakan desir cintamu gin" kata hati nuraniku yang dalam sebab kami memang sudah tidak di takdirkan untuk bersatu.

Pos kesehatan itu seakan menjadi rumah sakit darurat  dan juga puskesmas darurat bagi para penduduk di sekitar dan para prajurit TNI serta Polri yang kebetulan berobat  karena sakitnya.

"Di tenda ini ada lima prajurit yang terkena peluru ketika menyerbu sarang KKB" imbuh Gin kepadaku

"Aku tahu rasanya sedih sekali GIn" jawabku singkat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun