Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

dr. Gin, Teman Kuliahku Dulu

14 Mei 2023   20:31 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:33 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kemarin ada  beberapa prajurit yang harus meregang nyawa dan.." suaranya sedikit tercekat dan kelu  di wajahnya ada rasa sedih

"Kenapa kok sedih?'

"Kakak Won dan Inang harus meregang nyawa"

"Kenapa?"

"Mereka bergabung dengan KKB "

Jadi penyerbuan di markas KKB itu ada kakak sepupu dan masih saudara dr.  Gin yang tewas karena ikut KKB aku baru menyadari inilah perang sesungguhnya demi keyakinan dan ideologi yang berbeda.

"Maaf kami GIn"jawabku lirih

"Sudah takdir" jawabnya sendu

"Aku yakin" jawabku lagi

"Semua harus berjuang demi tegaknya NKRI namun nyawa sudah banyak yang melayang kakak" jawabnya sedih dan haru.

Aku kasihan dan sedih sedemikian jahatnya para petualang kemerdekaan itu dan hembusan angin surga para sponsor demi "merdekanya tanah papua" itu lah setan jahat yang menyalakan kipas permusuhan dengan Jakarta,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun