Pertanyaan yang selalu aku akui sebagai tamparan detak cinta ini yang abai terhadap ketulusan dalamnya cinta ini padaku kala itu, masa lalu yang tidak munafik aku masih merindukannya. Tentang cinta yang dlam dalam ketidak berdayaan dan penghianatan hati ini aku terpakasa  mengabaikan dan  jujur aku merindukannya hari ini akankah bisa kembali ataukah hanya fatamorgana yang kelak hanya angan belaka aku baru tahu, inilah rindu dan dendam yang lama tersimpan akan muncul kembali, bukan aku menghindari masa lalu dan aku hanya ingin memperbaiki masa lalu inilah yang membuat sulit diri ini.
Novel ini belum juga kelar aku membacanya tetapi nampaknya dalam sekali pantas banyak gadis muda dan ibu muda senang dengan novel ini. Coba kau bolak balikan novel yang nampaknya dlam banget dan inilah yang aku kawaatirkan mengpa tiba-tiba kata cinta berdengung keras dalam hati ini , mengapa?
Jangan pernah menyerah itulah pesan almarhum bapak kala itu, jangan pernah mundur bila itu di anggap benar keputusan yang walau membuat hati dan jiwa sakit tetaplah bertahan dalam keadaan apapun, pesan bapak kala itu memang dalam sekali aku baru teringat dan sungguh membuat aku bangga dalam hati ini.
#‎TantanganMenulisNovel100Hari
Hari ke 66
CINTA, BUKAN NAFSU (3)
Hidup memang harus memilih
sulit
dikala hujan memilih panas
kering
dikala kering