"Kamu itu malah bikin aku makin takut. Selesai acara ini pulang ya, kamu terlihat pucat, sepertinya mau sakit tuh."
"Mana mungkin di dekat malaikat secantik kamu aku sakit?"
"Wooo, gombal!"
"Haha, aku hanya kecapean aja kok Jes."
Waktu pun berlalu, Wilson dan Jessica telah selesai mengurus perkuliahan masing-masing, mereka sama-sama diterima di universitas incarannya.
Akhirnya tiba juga saat mereka pergi ke Semeru, menantang puncak Mahameru yang terkenal itu. Sesuai rencana, mereka pergi berenam, dengan menggunakan kereta api menuju Kota Malang.Â
Perjalanan terasa mengasyikan, cerita seakan-akan tidak ada habisnya. Selalu ada kelucuan di setiap momennya. enam belas jam perjalanan seakan-akan tidak terasa lelahnya, yang ada hanya keceriaan.
Setelah sampai di Kota Malang mereka bergegas ke Ranu Pani, desa terakhir menuju puncak para dewa. Berbeda dengan di film-film, perjalanan di Gunung Semeru ini memang berat, medannya cukup menantang, namun tetap terasa menyenangkan. Mereka memang berjalan lebih lama dari orang-orang pada umumnya. Maklum Roni dan Jaka punya prinsip khusus saat naik gunung yaitu menikmati setiap langkah perjalanannya. Karena tujuan utama naik gunung bukanlah sampai ke puncak, tetapi turun dengan selamat, maka nikmatilah setiap langkah kakinya.
Ranu Kumbolo, adalah salah satu tujuan Wilson dan Jessica. Mereka tahu bahwa puncak Mahameru bukan sesuatu yang mudah ditaklukan bagi pemula, maka tujuannya jelas, Ranu Kumbolo. Sebuah danau air tawar yang romantis dan magis.
Perjalanan menuju Ranu Kumbolo diawali dengan trek aspal kemudian dilanjutkan masuk ke dalam hutan dengan jalan berkelok namun tidak terlalu menanjak. Pada umumnya perjalanan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 4 jam, namun rombongan anak SMA yang baru lulus ini benar-benar menikmati perjalanan, setidaknya membutuhkan 6 jam untuk sampai ke Ranu Kumbolo. Beruntungnya mereka berkesempatan menyaksikan sunset di Ranu Kumbolo.
"Benar-benar indah ya," kata Jessica.