Mohon tunggu...
Aloisius Johnsis
Aloisius Johnsis Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis yang mengubah rasa menjadi cerita.

Manusia yang senang bercerita, setia untuk menghidupi keyakinannya dan berusaha keras untuk mewujudkan impiannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bogor, Hujan, dan Rintik Rindunya

19 Oktober 2019   14:14 Diperbarui: 19 Oktober 2019   17:25 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa tante? Kenapa semuanya jadi begini?"

"Sabar ya Jes, kamu harus tenang dulu. Sabar, Ini yang terbaik buat Wilson."

Jessica terus mengulang-ulang pertanyaannya, kenapa, kenapa, kenapa. Ia berada di depan peti seolah-olah Wilson masih hidup dan akan menjawab pertanyaannya. Tetapi Wilson hanya bisa diam, karena raganya saja yang ada di sana.

Ketika keadaan mulai tenang, Mama Wilson kembali mendekati Jessica, kali ini ia membawa sesuatu.

"Jes, sekali lagi tante minta maaf ya, kalo Wilson ada salah sama kamu. Tapi yang pasti Wilson udah tenang di sana, kamu harus relain."

"Iya tante." Jessica tidak dapat berkata banyak, karena hatinya hancur sampai tidak bisa pecah lagi.

"Jes, tante mungkin gak bisa jelasin semuanya, tetapi mungkin titipan surat dari Wilson ini akan membuat kamu lebih baik."

Mama Wilson memberikan surat terakhir yang dapat ditulis anaknya kepada kekasih yang sangat dicintainya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi, semua pelayat sudah pulang, tersisa Jessica dan keluarga Wilson. Dengan energi yang tersisa, Jessica membuka sepucuk surat dari Wilson, dan membacanya perlahan dalam hati.

Dear Jessica, 

wanita yang aku sayang, dan akan selalu begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun