Mohon tunggu...
Aloisius Johnsis
Aloisius Johnsis Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis yang mengubah rasa menjadi cerita.

Manusia yang senang bercerita, setia untuk menghidupi keyakinannya dan berusaha keras untuk mewujudkan impiannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bogor, Hujan, dan Rintik Rindunya

19 Oktober 2019   14:14 Diperbarui: 19 Oktober 2019   17:25 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisa pendakian terasa hambar, tantangan fisik yang ada seakan-akan tidak ada artinya ketimbang hati yang hancur. Sahabat-sahabat Wilson dan Jessica pun merasakan ada yang aneh dan berbeda setelah satu malam menginap di Ranu Kumbolo, tetapi mereka tidak ada yang berani bertanya.

Perjalanan pulang pun sangat berbeda, yang ada hanya diam. Mungkin mereka lelah, tetapi hati yang terlihat saling tak mengenal adalah alasan utamanya.

Sesampainya di Stasiun Bogor mereka berpisah, tidak dengan Jessica dan Wilson. Wilson sempat melangkah untuk pulang, tetapi Jessica memanggilnya.

"Wilson."

"Iya?"

"Kamu jahat!" suara Jessica mulai meninggi.

"Iya, maafkan aku."

"Kamu janji gak ninggalin aku, tetapi memutuskan hubungan ini tanpa alasan yang jelas, semua bull shit!"

Wilson hanya bisa terdiam mendengarkan makian Jessica. Ia tahu bahwa dirinya salah, tetapi ia tidak ingin membuat Jessica lebih sedih lagi nantinya. Jessica terus memaki, kali ini sambil menangis, mereka seakan-akan menjadi artis yang sedang shooting film, sekelilingnya memperhatikan. 

Wilson hanya bisa terdiam, tanpa sepatah katapun.

Makian Jessica terhenti, tetapi tidak dengan tangisannya. Wilson yang sebenarnya sangat sayang dengan Jessica tidak tega melihat hal itu. Tanpa sadar Wilson memeluk Jessica lalu berkata, "maafkan aku Jes. Ini yang terbaik buat kita." kemudian ia beranjak pergi agar tidak memperpanjang tontonan orang-orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun