Selain memiliki kemampuan abstraksi, pemikir operasional formal juga memiliki kemampuan untuk melakukan idealisasi dan membayangkan kemungkinankemungkinan. Pada tahap ini, anak mulai melakukan pemikiran spekulasi tentang kualitas ideal yang mereka inginkan dalam diri mereka dan diri orang lain. Konsep operasional formal juga menyatakan bahwa anak dapat mengembangkan hipotesis deduktif tentang cara untuk memecahkan problem dan mencapai kesimpulan secara sistematis.
Menurut Piaget, tahap demi tahap perkembangan kognitif merupakan perbaikan dan perkembangan dari tahap yang sebelumnya. Oleh karena itu, menurut teori tahapan Piaget, setiap individu akan mengalami perubahan kualitatif yang bersifat invariant, tetap dan tidak melompat-lompat atau mundur. Peubahan-perubahan ini merupakan dorongan dan pengaruh dari factor biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sama dengan system organ yang ada dalam tubuh, hal yang sama juga berlaku kepada kognisi. Dia juga memiliki system yang mengatur dari dalam yang kemudian dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan.
2.3. Pengaruh Piaget pada praktik mengajar
Gagasan Piaget tentang pembelajaran dan perkembangan telah mempengaruhi teori pembelajaran konstruktivis serta pedagogi yang berpusat pada anak, dan khususnya kecenderungan pasif, peran latar belakang guru dalam pendidikan anak. Piaget berteori bahwa proses kognitif akomodasi dan asimilasi tidak dapat dipercepat dengan instruksi, dan bahwa sebagian besar interaksi tidak efektif dalam mempengaruhi perubahan kognitif kecuali ditempatkan pada tingkat yang benar antara asimilasi dan akomodasi dan membangun dengan sangat hati-hati dari apa yang telah dipahami siswa. Piaget menyarankan peran guru dalam memberikan pengalaman belajar yang tepat dan materi yang merangsang siswa untuk memajukan pemikiran mereka. Teorinya telah mempengaruhi konsep pembelajaran individu dan berpusat pada siswa, penilaian formatif, pembelajaran aktif, pembelajaran penemuan, dan interaksi teman sebaya. Namun, terkadang hal ini juga disalahartikan dengan menyatakan bahwa pengajaran langsung tidak tepat, sebuah klaim yang jelas-jelas terbukti tidak akurat dalam penelitian ilmu kognitif.
Fokus Piaget pada pembelajaran sebagai perkembangan individu tercermin dalam organisasi sebagian besar sistem pendidikan, di mana pembelajaran bersifat individual dan siswa diukur berdasarkan kinerja individu mereka, bukan kinerja kolaboratif. Pembangunan dilihat sebagai sesuatu yang bersifat individual, bukan sosial atau budaya, misalnya.
Piaget juga memengaruhi apa yang dikenal sebagai pengajaran yang berpusat pada siswa, di mana guru memulai dengan pemahaman siswa yang sudah ada dan membantu mereka membangun dan mengembangkannya (meskipun perlu dicatat bahwa ini tidak menghalangi guru untuk mengidentifikasi dan merencanakan dengan saksama konten yang akan diajarkan). Praktik penilaian yang bertujuan untuk mengetahui apa yang sudah diketahui dan dapat dilakukan siswa untuk menginformasikan pengajaran berikutnya penting agar pengajaran menjadi tepat waktu dan relevan dengan kapasitas setiap siswa saat ini untuk menyusun dan merestrukturisasi pengetahuan. Guru menggunakan penilaian untuk memahami pengalaman dan pemahaman siswa sebelumnya dan bagaimana mereka secara pribadi membangun topik atau subjek dalam pikiran mereka.
Piaget berpendapat bahwa eksplorasi dan penemuan independen penting pada semua tahap perkembangan kognitif dalam memungkinkan siswa untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri sesuai dengan pemahaman perkembangan mereka saat ini. Siswa pada tahap operasi konkret memerlukan kesempatan untuk belajar langsung, bereksperimen, dan menguji objek untuk membangun konsep, serta kemudian bekerja dengan proposisi verbal. Siswa pada tahap operasi formal mendapat manfaat dari proyek terbuka di mana mereka dapat mengeksplorasi kemungkinan dan penalaran hipotetis.
Teori Piaget juga dikaitkan dengan konsep 'pembelajaran penemuan' di mana siswa diundang untuk mengeksplorasi berbagai aktivitas dan pengalaman yang direncanakan dengan saksama yang dirancang untuk membantu mereka mewujudkan pengamatan dan ide-ide utama. Penting untuk dicatat bahwa, meskipun Piaget berpikir bahwa siswa dapat menemukan beberapa hal sendiri, sebagian besar waktu perkembangan mereka memerlukan refleksi dan membuat hubungan untuk membangun pengetahuan. Dengan kata lain, penataan penemuan siswa oleh guru adalah penting
BAB III
Aplikasi Teori Belajar Kognitif dalam Pendidikan
Dalam pendekatan pembelajaran kognitif, siswa mengedepankan tiga tahapan yaitu asimilasi, akomodasi, dan keseimbangan. Â Â Dalam asimilasi, siswa menyatu dengan lingkungannya; Â Â akomodasi menunjukkan kemampuannya beradaptasi terhadap rangsangan baru; Â Â Sedangkan keseimbangan menunjukkan adanya fokus yang disengaja dalam pembelajaran. Â Tahapan tersebut disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, yaitu: enaktif, ekonomi, dan simbolik. Â Â Teori kognisi menekankan pada pemahaman struktur kognitif siswa agar dapat merancang pembelajaran PAI secara efektif dan sesuai dengan kemampuannya. Â Â Kurikulum PAI disusun secara terstruktur, mulai dari materi sederhana hingga materi canggih.