Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Monas Tower

20 Januari 2022   06:00 Diperbarui: 20 Januari 2022   06:03 1890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah 16 jam perjalanan dengan pesawat dari Moscow aku beristirahat di flat.  Keesokan harinya aku menelefon Hermawan dengan harapan mendengarkan suaranya yang selalu ingin aku dengar, tidak ada yang mengangkat. Maka pagi itu juga aku menuju ke flat Hermawan, kuketuk pintunya.

“Her!.... Hermawan, open the door please” ada yang aneh megapa  aku teriak tidak ada yang protes.

“Violet..”aku langsung menengok ke sumber suara, Animawati, perempuan yang sempat aku kenal dari Hermawan, dia adalah  teman sekampusnya.

“Dimana Hermawan?”

Tanyaku panik kuguncang-guncang tubuh Ani. Tapi dia diam saja tidak bereaksi, “Where is she?”

“Masuklah dulu. Nanti aku jelaskan” Setelah dia menengok kanan kiri dia menutup pintun flatnya begitu lembut. Flat itu berseberangan dengan milik Hermawan, mungkin agak miring.

“Ani, aku kan sudah bilang akan kembali ke Indonesia, mengapa dia tidak mau mengerti”

“Ya, dia telah mengatakannya padaku” lalu Ani diam, dari anak matanya keluar dua butir air mata bening membuat aku tampakk panik.

“What happen?” tanyaku tidak sabar.

“Pagi itu aku tahu kamu meneleponnya bahwa kamu akan kembali ke Jakarta dalam waktu dekat namun dia tidak mengatakannya padaku kapan kamu kesini”

“Violet akan datang minggu ini ke Indonesia, lukisanku belum sempat kuberikan untuknya, namun dia sudah berjanji padaku untuk kembali ke Indonesia. Aku akan pergi ke Bandung karena Jakarta sudah tidak aman menjadi tempat aktifis kampus sepertiku, tolong berikan lukisan ini untuknya”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun