“Monas Tower”,
“Oke, We`ll be there ”
Rambut panjangku kugulung dan aku masukkan kedalam topi, dengan memakai T-shirt tipis di negeri tropis kami menuju monas dan dengan mencari tempat yang tidak begitu padat karena keramaian. dengan melihat Monas Tower dari jarak yang cukup jauh di tengah kerumunan orang-orang laiknya semut.
“Eh siapa itu” sepertinya pernah lihat? Oh.... itu kan laki-laki tempo hari melukis di taman ini juga, dia nggak sendirian seorang ibu paruh baya bersamanya mungkin ibunya” ujar Reno dengan bahasa indonesia yang sedikit aku mengerti, berkali-kali aku mencoba melihat ke Monas Tower, berkali-kali juga mataku melihat kearahnya lagi.
“Re....Reno” tanpa megalihkan perhatianku kearah lahi-laki itu aku mencoba menarrik perhatian Reno.
“Apaan?”
“Look!!”
“What are you looking..”
“He`s handsome, isn`t he?”
Lalu aku lihat Reno mencoba mencari laki-laki yang aku maksud.
“Eh iya lho..kenal?”