Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pesan Kemanusiaan Mangunwijaya

6 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 7 Oktober 2024   12:17 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini sangat mirip dengan apa yang dilakukan oleh Bunda Teresa di Kalkuta, yang dikenal karena dedikasinya untuk melayani mereka yang "paling miskin dari yang miskin."

Kedua tokoh ini, meskipun bekerja di konteks yang berbeda, berbagi prinsip yang sama: bahwa manusia harus diperlakukan dengan martabat, terlepas dari status sosial atau ekonomi mereka.

Romo Mangun memahami bahwa kemiskinan bukan hanya masalah material, tetapi juga masalah ketidakadilan struktural.

Oleh karena itu, ia menolak pembangunan yang hanya mementingkan segelintir pihak dan mengorbankan masyarakat kecil. Ia juga menentang kapitalisme yang mengabaikan kebutuhan manusia demi keuntungan ekonomi.

Baginya, keadilan sosial bukan sekadar retorika, tetapi harus diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata yang membela kepentingan orang-orang kecil.

Kekuatan moral Romo Mangun terletak pada keberaniannya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat yang termarjinalkan, mendampingi mereka dalam kesulitan, dan memperjuangkan hak-hak mereka di hadapan kekuasaan. Ini menciptakan solidaritas yang kuat dan memberikan kekuatan bagi masyarakat untuk terus berjuang.

Bagi mereka, kehadiran sosok seperti Romo Mangun adalah bukti bahwa masih ada orang yang peduli dan berani melawan ketidakadilan, meskipun itu berarti menantang kekuatan yang jauh lebih besar.

Seperti halnya Bunda Teresa yang tidak dapat menghapus kemiskinan sepenuhnya tetapi memberikan penghiburan dan martabat kepada mereka yang terpinggirkan, Romo Mangun juga memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pembela keadilan dapat menjadi "cahaya" bagi mereka yang hidup dalam ketidakpastian dan ketidakadilan.

Dalam hal ini, kehadiran dan kepedulian moral sangat penting untuk membangkitkan harapan dan memperkuat perjuangan masyarakat marginal.

(blog.bintangasik.com)
(blog.bintangasik.com)

Ketiga, Menghargai Kebudayaan Lokal 

Dari karya-karya arsitektur yang ditinggalkannya, tampak bahwa Romo Mangun sangat menghargai dan mempromosikan kebudayaan lokal dan tradisi masyarakat adat. Bagi Mangun, keberagaman budaya adalah kekayaan bangsa dan harus dihargai dan dilindungi serta dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun