Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memutus Mata Rantai Kekerasan Sejak Awal

3 Oktober 2024   21:15 Diperbarui: 3 Oktober 2024   21:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan bagaimana nilai-nilai anti-kekerasan dibangun sejak dini di rumah dan didukung oleh sekolah.

(smknegeri1baubau.sch.id)
(smknegeri1baubau.sch.id)

Program-Program Pencegahan 

Pertama, Pelatihan Kesadaran dan Pencegahan Kekerasan. Pelatihan Kesadaran dan Pencegahan Kekerasan merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif. 

Pelatihan ini harus melibatkan seluruh elemen sekolah (guru, siswa, staf, dan bahkan orang tua) untuk membangun pemahaman yang komprehensif tentang tanda-tanda awal kekerasan, baik fisik maupun verbal, yang sering kali tersembunyi.

Dengan pemahaman tersebut, setiap pihak dapat lebih sigap dalam mengidentifikasi potensi masalah sebelum berkembang menjadi kekerasan yang lebih serius. Selain itu, pelatihan ini juga harus membekali seluruh ekosistem sekolah dengan keterampilan mediasi konflik, komunikasi empatik, dan pemahaman terhadap keberagaman, sehingga tercipta suasana yang mendukung saling menghormati dan kerja sama. 

Melalui pelatihan ini, sekolah diharapkan menjadi tempat yang kondusif untuk tumbuh, di mana semua individu merasa aman, dihargai, dan bebas dari ancaman kekerasan.

Kedua, Pendampingan Psikologis. Layanan konseling yang mudah diakses siswa dapat mencegah terjadinya kekerasan dengan memberikan mereka ruang untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, baik di sekolah maupun di luar.

Pendampingan Psikologis merupakan elemen penting dalam upaya pencegahan kekerasan di sekolah. 

Layanan konseling yang mudah diakses oleh siswa memberi mereka kesempatan untuk menyalurkan emosi dan berbicara tentang masalah yang mungkin mereka hadapi, baik yang berkaitan dengan tekanan akademik, konflik dengan teman sebaya, maupun masalah di luar sekolah seperti permasalahan keluarga atau lingkungan. 

Dengan adanya konselor yang terlatih, siswa dapat merasa didengar dan dipahami, sehingga beban emosional mereka tidak berujung pada perilaku kekerasan atau tindakan yang merugikan. 

Pendampingan psikologis juga membantu siswa mengembangkan keterampilan mengelola stres dan emosi secara sehat, serta mendorong pola pikir yang positif dan resilien. Dengan adanya dukungan psikologis yang terus menerus, sekolah dapat menjadi ruang yang aman dan mendukung kesejahteraan mental seluruh siswanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun