Mohon tunggu...
Alfina Fitriani
Alfina Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi nonton drama korea dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Kedisiplinan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Multi Garmen Jaya (Cardinal )

14 Mei 2024   17:47 Diperbarui: 15 Mei 2024   07:45 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan karyawan untuk mengendalikan diri mereka sendiri. Kedisiplinan pegawai (disiplin preventif) bergantung pada seberapa disiplin pegawai dalam organisasi.Dalam hal ini, manajemen harus mempertimbangkan tiga hal berikut saat menerapkan disiplin pribadi:

A. Pegawai instansi perlu didorong untuk memikirkan secara logika karena seseorang tidak akan merusak sesuatu yang menjadi miliknya.

B. Berbagai peraturan yang harus dipatuhi dan standar yang harus dipenuhi perlu dijelaskan kepada karyawan. Penafsiran ini disertai dengan keterangan lengkap mengenai latar belakang berbagai ketentuan normatif.

C. Karyawan didorong untuk menentukan pendekatan pengaturan mandiri mereka sendiri dalam kerangka peraturan yang berlaku secara umum bagi seluruh karyawan dalam organisasi.

2. Disiplin Korektif

Disiplin sebenarnya dimaksudkan untuk mencegah seorang pegawai melakukan pelanggaran sebelumnya. Jika karyawan benar-benar melanggar peraturan yang berlaku atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan, mereka akan dikenakan tindakan disipliner. Tentu saja, tingkat sanksi yang diberikan akan disesuaikan dengan seberapa parah pelanggaran tersebut. mendisiplinkan dan memberikan sanksi secara bertahap kepada pegawai yang jelas melanggar peraturan atau tidak memenuhi standar.

Jika seorang pegawai dari unit kelompok kerja memiliki tugas yang jelas, telah mendengarkan masalah yang perlu ditulis, dan pimpinan telah mencoba membantu penyelaman secara baik, dan pimpinan telah memberikan kritikan yang bijak dalam menjalankan usahanya, tetapi seorang pegawai tersebut masih gagal memenuhi standar kriteria tata tertib, tetapi agak enggan, maka tindakan harus diambil untuk memaksakannya. Empat tahap sanksi korektif disebutkan oleh Sayles dan Strauss dalam Agustini yaitu peringatan lisan, peringatan tulisan, disiplin pemberhentian sementara, dan pemecatan.

3. Disiplin Progresif 

Selain memberi pegawai kesempatan untuk melakukan perbaikan sebelum penerapan hukuman yang lebih berat, disiplin juga memungkinkan manajemen untuk memperbaiki kesalahan dengan memberikan hukuman yang lebih berat untuk pelanggaran yang berulang. Untuk mendisiplinkan karyawan ini, kegiatan harus positif dan tidak melemahkan semangat mereka untuk bekerja. Pendisiplinan harus mencakup pendidikan dan koreksi untuk mencegah individu melakukan kesalahan yang sama lagi.

2.1.4.1 Bentuk dan Jenis Pelaksanaan Sanksi Disiplin Kerja

Sanksi digunakan untuk menunjukkan seberapa bermanfaat pernyataan dalam Kode Ketenagakerjaan bagi karyawan. Sanksi juga diharapkan dapat mengajarkan karyawan bagaimana menjalankan bisnis dengan baik dan mematuhi peraturan kantor yang berlaku. Hanya pegawai yang tidak dapat mengendalikan diri, menolak, atau tidak mengikuti peraturan dan prosedur kantor akan ditindak disipliner. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun