Motivation = Attitude + Situation
Ability = Knowledge + Skill
Human Performance = Ability + Motivation
Ini berarti bahwa karyawan harus siap secara fisik dan mental untuk memahami dan mencapai tujuan dan tujuan kerja utama. Selain itu, mereka harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan dan menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan mereka sendiri.
Seberapa banyak kontribusi karyawan kepada organisasi disebut kinerja karyawan. Menurut Jackson (2002), dan mencakup beberapa hal, termasuk:
1) Kuantitas Keluaran : Jumlah output yang harus dibandingkan dengan kemampuan sebenarnya. Misalnya, di bagian produksi pabrik rokok, seorang karyawan hanya dapat menghasilkan 250 batang rokok per hari, meskipun standar umum adalah 300 batang rokok per hari. Ini menunjukkan bahwa karyawan tersebut masih melakukan pekerjaan di bawah rata-rata.
2) Kualitas Output: Kualitas produksi lebih penting daripada jumlah output. Sebatang rokok dari seratus batang rokok adalah tingkat kesalahan (cacat) yang ditolerir. Jika karyawan dapat mencapai titik terendah tersebut, mereka dianggap memiliki kinerja yang baik.
3) Jangka Waktu Keluaran: Waktu yang ditetapkan untuk proses pembuatan produk. Jika karyawan dapat mempersingkat waktu proses sesuai standar, seperti jika mereka dapat mempersingkat waktu proses menjadi 100 menit untuk 100 batang rokok, itu dianggap sebagai kinerja yang baik.
4) Tingkat Kehadiran di Tempat Kerja: Seorang karyawan tidak akan dapat memberikan kontribusi terbaik mereka untuk perusahaan jika mereka tidak hadir pada hari kerja yang ditetapkan oleh standar hari kerja.
5. Kerjasama: Setiap anggota staf harus bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Karyawan dapat meningkatkan kinerja dengan bekerja sama.
2.1.7.3 Pengukuran KinerjaÂ