Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah di Masa Lalu (Part 2 of 3)

24 April 2016   21:48 Diperbarui: 24 April 2016   22:47 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kalau nama ibumu?”

“Santika Rahmawati.”

Ia terlihat lebih terkejut lagi ketika tahu nama Ibu kusebut.

“Kamu sebenarnya siapa? Kenapa kamu tahu namaku dan nama istriku?”

“Aku anakmu, Yah!”

Aku pun kemudian menceritakan semua yang kualami. Ia nampak begitu takzim melihat anak berusia 5 tahun di depannya bisa menceritakan hal-hal seluar biasa itu. Ia mencecarku dengan berbagai pertanyaan seperti nama kakek nenek dari ayah, nama kakek nenek dari ibu, dan aku pun menjawab semuanya dengan begitu detail. Aku pun bahkan menceritakan semua kisah ibu dan ayah sewaktu mereka berpacaran, aku menceritakan pula semua kisah nenek dan kakek yang pernah diceritakan oleh ibu.

Dokter muda itu nampak begitu kebingungan dengan semua yang baru saja di dengarnya.

Ia kemudian pergi sambil berkata.

“Aku butuh waktu untuk menenangkan diri.”

“Kamu istirahat di sini dulu saja, Nak.”

______________________________________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun