Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah di Masa Lalu (Part 2 of 3)

24 April 2016   21:48 Diperbarui: 24 April 2016   22:47 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keesokan paginya, dokter muda itu baru menampakkan batang hidungnya.

“Lantas untuk apa Aswan kemari menemui Ayah?”

Pertanyaan itu langsung terucap ketika ia bertemu denganku. Sepertinya ia mulai bisa menerima kenyataan yang kukatakan kepadanya kemarin. Aku menatap matanya yang tersembunyi di balik lensa kacamata minusnya.

“Aswan tidak tahu Yah!”

“Harusnya Aswan menikah esok hari tapi kenapa Aswan bisa kemari itu juga tanda tanya besar bagi Aswan.”

Ayah tersenyum, dan lamat-lamat tertawa terbahak-bahak. Memang sangat lucu sekali ketika mendengar anak seusia 5 tahun membicarakan pernikahan.

“Iiih… Ayah, yang serius dong!”

Ia pun kemudian berhenti tertawa. “Baiklah, kalau begitu! Kita akan cari tahu sama-sama penyebabnya.”

“Sementara ini kamu tinggal bersama Ayah. Tapi jangan bicarakan hal ini kepada siapapun. Kalau ada yang bertanya tentang identitasmu siapa, kamu harus menjawab, kamu adalah keponakan Ayah. Mengerti?”

Aku pun mengangguk.

Beberapa jam kemudian Ayah datang menjemputku. Baru beberapa langkah berjalan, aku sudah merasa kecapekan. Ayah, malah selonongan saja berjalan di depanku, meninggalkan aku sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun