Mohon tunggu...
Aletheia
Aletheia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMP Alam Planet Nufo, Rembang, Jawa Tengah

Pelajar ingusan yang tengah bersengketa dengan kegabutan duniawi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mayday on Unexpected Day

20 Agustus 2022   23:39 Diperbarui: 21 Agustus 2022   16:59 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Namun, Ezy tidak tahu pasti, siapa tangan kanan yang Agha percaya untuk membantunya membenahi visi misinya kala itu. Aku.

           Erdila Intan, cukup teliti dan mampu menjalin komunikasi dengan baik, sehingga tiada pengaruh negatif yang ia timbulkan di setiap klausa dalam balon katanya, berkenan namun menekan, satu level di atasku. Namun, karakteristiknya yang cenderung tidak mau ribet, memilih untuk menorehkan misi yang pendek dan misi yang begitu universal, dengan alasan,

           "Nggak papa, nanti kan tinggal dijelaskan saat orasi di depan umum. Lagipula, untuk public speaking sendiri, aku sudah terbiasa sejak kecil."

           Hanya itu, itu saja. Selebihnya, bisa kutarik kesimpulan bahwasanya dia adalah saingan terberatku dalam perkandidatan kali ini, dengan melihat segala kelebihan dan kemampuannya. Mengingat tentang psikologi pemuda dalam melakukan suatu pemilihan, seperti yang dituturkan Ustazah Novi, mentor mengajiku saat mengaji subuh.

           "Dianugerahi wajah rupawan itu menjadi sebuah nilai plus, sekaligus peluang dalam memenangkan pemilu, Mas. Tapi, perlu diingat, jikalau lawanmu itu adalah siswi yang dikenal cantik dan pintar dalam mengutarakan gagasan, peluang kalahmu adalah 70%, sedangkan kalau "tidak cantik" dan energik, kemungkinan menangmu juga 70%, percaya deh." Aku termanggut, jikalau dipikirkan lebih lanjut, benar juga ujaran beliau.

           "Nah, satu-satunya cara untuk memenangkan pemilu ini adalah dengan cara memaksimalkan diri saat berorasi, Mas. Percuma ganteng, tapi saat berbicara di muka umum saja tidak bisa, belepotan, apa yang mau di dengar rakyat?" ujar beliau mengevaluasi. Akan kuindahkan dengan benar, insyaAllah. Ngaji subuh pun usai terlaksana, kami langsung berangkat menuju SMA dengan hati yang tak sabar.

***

           Pagi yang cerah, indah, kawanan cirrus pun sumringah, tiada nikmat Allah yang mendelik pagi ini. Wajah para siswa tersimbah cahaya mega merah, benar benar megah, syukurlah. Tetapi tidak dengan suasananya mencekam ini, kakiku bak mesin diesel tua yang bergetar hebat kala diaktifkan. Sepasang bola mataku tak henti-hentinya menatap tujuh ratus sembilan puluh delapan siswa yang kini tengah berbaris di hadapanku. Lihatlah, mereka juga menatap kami demikian, sinis, seperti memiliki dendam pribadi yang mendalam.

           Apakah karena tingkah kami, sehingga mereka harus berjemur sampai sesi orasi usai? Ah, tidak sedikitpun peduli dengan itu. Yang terpenting, aku harus tampil baik pagi ini. Tak payah sempurna, yang penting adalah yakin usaha sampai. Walaupun kaki selalu bergetar hebat, di tengah-tengah acara orasi, masih dengan orasi ketua OSIS.

           "Untuk orasi wakil ketua OSIS yang pertama, Mas Eszi, kelas X-6 silakan maju ke depan," panggil Pak Aris, selaku pengatur jalannya acara. Dengan percaya diri, Ezy maju ke podium, mengambil mic, dan bersuara.

           "SALAM SEJAHTERA, SALAM NUSANTARA, ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAAATUH!" pekik Ezy sebagai permulaan, aku dan Intan bersitatap terkejut, aku tersenyum. Sebagai sahabat dekatnya, tak payah heran dengan kemampuannya dalam mengambil hati audience, tak payah diragukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun