"Belum," Fairuz berbohong, "nanti Saya akan berusaha menemukannya."
Ia harus memastikan sekali lagi meskipun benar wajah dan namanya sama persis seperti informasi yang diberikan Bos Kevin. Tapi, Fairuz memilih bungkam. Dia mulai penasaran tentang kehidupan Anita. Tentang masalah yang sedang dihadapinya.
Alasan mengapa ia memilih pergi ke kota lain.
**
Weekend Anita menikmati senja di pantai Parangtritis. Gadis itu tak tahu ada yang memperhatikannya dari kejauhan. Angin sepoi-sepoi menyibak rambutnya yang tergerai indah. Anita berteriak kencang, teriakannya nyaris hilang oleh suara ombak.
Beban yang ia pikul selama ini sudah terlalu berat. Tidak ada yang mengerti dengan perasaannya. Anita meninggalkan semua kemewahan dari orang tuanya. Â
Calon tunangannya tak benar-benar menginginkannya. Sekedar bisnis papah agar melesat. Papah korbankan Anita untuk menikahi pria arogan yang baru ia kenal beberapa bulan.
Terpaksa Anita berjuang sendiri untuk melanjutkan hidup yang sederhana.
"Hai, Anita... " Sapa Fairuz.
Fairuz membuat Anita kaget.
"Mas Fairuz," bibir Anita ternganga melihat sosok Fairuz di hadapannya.