"Terima kasih."
Fairuz memperhatikan rangkaian bunga yang tertata rapi. Anita membereskan bekas tanah, pecahan vas ke ujung dinding lalu dimasukkan ke dalam karung.
"Biar ku bantu," Fairuz segera menyingkirkan karung itu ke belakang.
Pandangan Fairuz tertuju ke berbagai macam tanaman hias di toko ini. Ada tanaman hias indoor dan outdoor seperti aglonema, bonsai, palem, anggrek dan masih banyak lagi.
Anita memperhatikan Fairuz dari batas kaca lalu tatapan mereka bertemu. Suasana canggung mulai dirasakan oleh mereka berdua. Dan, pada saat Anita ingin mengambil sesuatu. Ia harus berjinjit karena letaknya di deretan paling atas Anita hampir saja limbung.Â
Fairuz segera menyandarkan tulang belakang sebagai tumpuan, Anita berbalik dalam dada bidang pria di hadapannya membuat jantung Anita mendadak berdetak tak karuan.
"Ehmm, makasih untuk kesekian kali," ucap Anita berpaling.
Anita memilih ke ruang lain.
Seulas senyum Fairuz menampakkan gigi gingsul, ia memilih kembali ke penginapan. Esok Fairuz akan datang lagi ke mari untuk menemui Anita kembali.
Bos Kevin menelepon berulang kali.
"Kau sudah bertemu dengan Anita?"