"Rumahku kan dekat, Mas."
"Tak masalah."
"Dengan motor?"
"Heem, masa dituntun."
"Tapi_"
Belum selesai bicara Rasit memaksa Keti untuk naik ke body motor. Rasit mengantarkan Keti sampai di depan rumahnya karena waktu sudah larut malam ia enggan mampir sebentar.
Hanya hari itu keduanya bisa bertemu setelahnya tak tahu kapan kesempatan akan datang seperti ini lagi. Keti mencibir kebodohannya.
Perihal cinta pertama, patah hati pada Richard sedikit terlupakan. Keti kembali mengingat lagi, siapa pemilik surat itu? Sebuah puisi tanpa nama tentang cinta dan persahabatan yang sulit untuk diartikan.
***
Pemalang, 21 Juli 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI