Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel LSOD Part 16: Rasa yang Tersimpan

21 Juli 2022   00:01 Diperbarui: 21 Juli 2022   00:06 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keti langsung mematikan teleponnya. Beranjak keluar, berjalan menuju rumah Feri. Sekitar lima belas menit Keti telah sampai di pintu gerbang rumahnya.

Sebuah Motor Honda berwarna hitam bercampur merah darah terparkir di sana.

 [Mas Rasit, lihat gerbang] ; Keti

Keti lekas mengirimkan pesan singkat untuk Rasit. Laki-laki itu mengajak Keti masuk. Duduk di teras depan bersama pemilik rumah.

Menurut Keti Feri dan Rasit kawan yang asyik diajak ngobrol.

Keti juga baru tahu ternyata Feri tetangganya satu sekolah dengan Rasit.

Rasit mengenakan baju berwarna hitam dan celana jins berwarna biru. Rasit memberikan segelas kopi miliknya. Keti mengira Feri tentu lupa menambah satu gelas kopi lagi.

"Ini untukku." 

"Ya buat kamu, Ket. Sudah minum saja. daripada aku suruh kamu masuk untuk menuangkan kopi sendiri," timpal Feri dengan nada bercanda.

Rasit tersenyum ketika segelas kopi miliknya sudah Keti teguk separuh. Keti merasa canggung lalu memilih pamit pulang. Feri terus saja menyela pembicaraan Keti dan Rasit. Itu membuat Keti merasa bersalah, keberadaannya mengganggu mereka namun saat ia pamit Rasit juga ikut pamit. 

"Pulang bersama yah," pintanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun