2. Proses Disosiatif
Pada dasarnya bentuk disosiatif dilatarbelakangi perbedaan- perbedaan pendapat. Konflik yang sering terlihat adalah saat adanya berbagai bantuan seperti ternak, pupuk yang diprioritaskan pada masyarakat Samin. Sayangnya bantuan yang diajukan dari Pemerintah itu seharusnya juga mencakup ke seluruh lingkungan Dusun Jepang.
Misalnya saja ada bantuan sapi sebanyak 300 ekor untuk lingkungan Samin namun bagi orang Samin yang berhak memelihara adalah orang Samin. Namun menurut perangkat pemerintahan, seharusnya bantuan sapi tersebut lebih baik diberikan ke warga Dusun itu yang belum mempunyai sapi sebab bantuan ini bersifat bersama, karena di Dusun Jepang terkenal dari adanya orang Samin, maka mereka mengklaim bantuan tersebut lebih baik untuk masyarakat Samin saja.Â
REFERENSI
- Alfia, Dra. Neng Darol. Tradisi dan Kepercayaan Lokal pada Beberapa Suku di Indonesia. (Jakarta: Badan Litbang Departemen Agama RI). 1998
- Huda, Khoirul, Anjar Mukti Wibowo. Interaksi Sosial Suku Samin Dengan Masyarakat. Jurnal Agastya Vol. 03 No. 01. 2013
- Munawaroh, Siti, Christriyati Ariani, Suwarno. Entografi Masyarakat Samin di Bojonegoro. Yokgyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya. 2015 Â Â Â Â Â Â Â
- Puji, Indah. Interaksi Sosial Komunitas Samin Dengan Masyarakat Sekitar dalam Komunitas. Jurnal Vol. 5 No.1. 2013
- Suwarno. Konsep tuhan, Manusia, Mistik dalam berbagai kebatinan jawa. (Jakarta:Pt.Raja Grafindo). 2005
- https://id.wikipedia.org/wiki/Ajaran_Samin
- http://cahyanirina.blogspot.com/2014/12/makalah-tentang-samin.html